Kamis, 03 JUNI 2021 • 09:22 WIB

Usai Bilang Mensos Risma Bodoh, Bupati Alor Minta Maaf, Puji-Puji Risma Setinggi Langit

Author

Kolase foto Risma dan Bupati Alor Amon Djobo. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono dan Ist)

Setelah marah-marah kepada dua staf Kementerian Sosial dan menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini bodoh dan cuma tahu menanam bunga dan pohon, Bupati Alor Amon Djobo kini meminta maaf.

"Ibu Menteri, saya mohon maaf kalau sikap dan tutur kata saya salah. Tapi, satu ada di Jakarta satu ada di kabupaten. Kadang-kadang kita saling silang pendapat. Tetapi, sebagai tokoh saya harus meminta maaf kepada tokoh nasional," ujar Amon.

Tak cuma meminta maaf, Amon juga memuji-muji Risma setinggi langit dan mengaku bangga pada Risma, termasuk saat masih menjadi Wali Kota Surabaya.

Pernyataan ini berbanding terbalik dari pernyataannya sebelumnya.

"Dan saya bangga pada Ibu Risma. Ketika beliau menjadi Wali Kota Surabaya, saya cukup bangga. Karena waktu pesawat hilang, masyarakat saya juga ada satu yang mati. Jadi saya mohon maaf," katanya.

Akan tetapi, permohonan maaf Amon tidak ada artinya. Sebab, PDIP telah mencabut rekomendasi dan dukungan yang pernah diberikan kepada Amon dan pasangannya, Wakil Bupati Alor Imran Duru saat mereka mencalonkan diri.

Pencabutan rekomendasi itu tertuang dalam surat bernomor 2922/IN/DPP/VI/2021, ditandatangani oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun dan juga Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada 2 Juni 2021.

Seperti diketahui, dalam video yang viral, Amon marah-marah kepada dua orang anggota staf Kementerian Sosial di rumah dinasnya.

Dalam video tersebut, Amon memarahi dua staf tersebut terkait penyaluran dana Program Keluarga Harapan (PKH), yang menurut dia, seharusnya diserahkan melalui pemerintah daerah (eksekutif), bukan DPRD Alor.

Namun, sasaran amarah Amon sejatinya bukan dua staf tersebut, melainkan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

"Sembarang saja. Jangan pakai politik-politik kalau yang begitu. Dia (Risma) tidak tahu proses bantuan pola penanganan atau teknis pengananan bantuan sampai ke bawah," kata Amon.

Amon bahkan menyebut mulut Risma lebih cepat dari pikiran.

"Mulutnya lebih cepat dari pikiran. Pejabat apa model begitu tu? Menteri model apa menteri begitu tu? Dia tidak pernah datang di awal kok," katanya.

Mendengar ucapan Amon, dua staf Kemensos itu terlihat hanya manggut-manggut tak berani membantah.

Amon kemudian menyinggung soal kinerja Risma selama ini, termasuk saat masih jadi Wali Kota Surabaya.

"Dia pikir dia tahu apa? Bikin Surabaya, tanam bunga pohon saja kok tahu apa dia? Apa dia? Memangnya penanganan PKH itu apa? Itu program pusat. Untuk orang miskin," kata Amon melanjutkan.

Amon lantas membandingkan kinerja Risma dengan mantan Mensos yang kini jadi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

"Itu penanganan di bawah pemerintah kok, bagaimana dia bilang DPR? Bagaimana itu, menteri kok bodok kali. Masih lebih baik ibu Khofifah," sambung Amon.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: