Jumat, 28 MEI 2021 • 23:34 WIB

Jubir Satgas Tegaskan Vaksin COVID-19 Tidak Mengandung Magnet

Author

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/5/2021). (photo/ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan bahwa vaksin COVID-19 tidak mengandung magnet.

"Vaksin tidak mengandung magnet, koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya sehingga menimbulkan daya magnet," papar Wiku, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (28/5) dikutip dari ANTARA.

Ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah dan berita yang berasal dari media atau kanal yang resmi.

Baca juga: Video Sedih Remaja 12 Tahun yang Meninggalkan Rumah Cuma Ingin ke Kuburan Ibunya

"Informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoaks," ucapnya.

Ia mengatakan, hoaks juga dapat menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.

Sebelumnya, ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm juga menegaskan tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin COVID-19.

Dia menjelaskan ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel magnetis dengan kadar yang sangat rendah.

"Bahkan jika Anda menyuntikkan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil, sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda," kata Palm sebagaimana dilansir dari laporan BBC.

Palm turut memaparkan koin dapat dengan mudah menempel di kulit karena ada minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut.

"Koin, bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil," kata dia.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: