Presiden Amerika Serikat, Joe Biden & Jaksa Agungnya yaitu Maverick Garland mengumumkan langkah-langkah terbatas untuk mengatasi kekerasan senjata di Amerika Serikat, dalam apa yang digambarkan Gedung Putih sebagai langkah pertama untuk kekang penembakan massal, pertumpah darah masyarakat dan bunuh diri.
Langkah-langkah baru termasuk rencana Departemen Kehakiman untuk menindak 'senjata hantu' rakitan sendiri dan membuat 'kawat gigi penstabil', yang secara efektif mengubah pistol menjadi senapan, tunduk pada pendaftaran di bawah Undang-Undang Senjata Api Nasional.
Biden mengatakan dia juga akan meminta Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak untuk merilis laporan tahunan tentang perdagangan senjata api Amerika Serikat & permudah negara bagian untuk mengadopsi undang-undang 'bendera merah' yang menandai individu yang berisiko memiliki senjata.
“Hari ini kami mengambil langkah-langkah untuk menghadapi tidak hanya krisis senjata, tetapi apa yang sebenarnya merupakan krisis kesehatan masyarakat,” kata Biden, berbicara di Rose Garden kepada hadirin yang dipenuhi dengan anggota keluarga korban kekerasan senjata.
Biden mengumumkan langkah-langkah itu bersama Wakil Presiden Kamala Harris dan Garland, yang menurut Biden akan memprioritaskan kekerasan senjata sebagai kepala Departemen Kehakiman.
"Kami mengalami lebih banyak tragedi daripada yang bisa kami tanggung," kata Harris.
“Orang-orang di kedua sisi gang menginginkan tindakan. Orang-orang nyata di kedua sisi lorong menginginkan tindakan… Jadi yang tersisa hanyalah kemauan dan keberanian untuk bertindak. ”
Langkah-langkah yang diungkapkan Biden tidak memenuhi semua janji kampanyenya dan tidak legislatif. Gedung Putih berkata presiden akan terus mendorong Kongres untuk mengambil langkah-langkah yang lebih agresif.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: