Nike bersama dengan beberapa perusahaan besar Amerika lainnya, telah menghindari pembayaran pajak penghasilan federal selama tiga tahun terakhir, menurut laporan New York Times.
Penghindaran pajak legal dimungkinkan, sebagian, untuk tagihan pajak besar-besaran dari tahun 2017 yang turunkan tarif pajak perusahaan dari 35% jadi 21%. Pengurangan lebih lanjut dicapai melalui berbagai pemotongan dan pengecualian hukum yang telah dituliskan ke dalam kode pajak.
Celah hukum ini mungkinkan beberapa perusahaan terbesar, Nike, Duke Energy dan FedEx diantaranya untuk menghindari pembayaran pajak penghasilan federal selama tiga tahun terlepas dari laporan gabungan keuntungan sebesar US$77 miliar, selain jutaan dolar dalam potongan pajak.
Cost to consumers:
— Bernie Sanders (@BernieSanders) April 4, 2021
Nike Air Max 270s: $150
Dish Network basic package: $64.99
FedEx "large" box delivery: $20.00
Zoom Pro monthly membership: $14.99
Federal income taxes paid in 2020:
Nike: $0
Dish Network: $0
FedEx: $0
Zoom: $0
Yes. We must end our rigged tax code.
Selain itu, ketentuan dari CARES Act senilai US$2,2 triliun juga dipakai perusahaan untuk menggunakan kerugian pada 2020 untuk imbangi keuntungan yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, menurut temuan dari Institute of Taxation dan Kebiajkan Ekonomi. Melihat hal itu, Bernie Sandres mengunggah cuitan terbaru dalam Twitter yang berisi:
"Jika Anda membayar $ 120 untuk sepasang sepatu Nike Air Force 1, Anda membayar lebih kepada Nike daripada membayar pajak penghasilan federal selama 3 tahun terakhir, sementara itu menghasilkan keuntungan $ 4,1 miliar dan pendiri Nike, Phil Knight , menjadi lebih kaya $ 23 miliar "sebelum mengakhiri tweet dengan janji untuk #TaxtheRich." cuitnya di Twitter.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: