Partai Demokrat (PD) mengutuk keras penyelanggaraan yang dinamakan kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.
Kongres itu digelar sebagai upaya melengserkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Di dalam KLB tersebut, PD menduga ada money politics atau politik uang untuk dapat menghadirkan pemilik suara.
"Peserta kongres yang diklaim sudah 1.200 orang itu bukanlah pemilik suara sah. Banyak bukti dan pengakuan dari kader yang bukan pemilik suara, yang ditawarkan insentif money politics asalkan bersedia hadir, dan akan dianggap mewakili kabupaten/kota/provinsi itu," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya, Jumat (5/3).
Dia mengatakan para pemilik suara sah yang tidak hadir dalam KLB tersebut akan mendapat ancaman.
"Berdasarkan penuturan para kader dan pemilik suara sah yang diancam karena menolak hadir, merupakan bentuk kesewenang-wenangan oknum kekuasaan yang menyalahgunakan kekuasaan dan kemampuan finansialnya untuk merebut paksa kursi Ketua Umum PD dari Ketua Umum PD yang sah berdasarkan hasil Kongres V Tahun 2020," ungkap Herzaky.
"Oknum kekuasaan tersebut bekerja sama dengan mantan-mantan kader yang bergerak atas dorongan insentif money politics, jabatan, dan proyek, seperti yang dituturkan para kader yang menolak hadir," tambah dia.
Sebelumnya, salah satu aktor di balik KLB PD, Darmizal mengatakan akan ada 1.200 peserta yang akan hadir. Dia menyatakan KSP Moeldoko akan menjadi Ketua Umum PD.
"KLB dilaksanakan pada Jum'at siang (5 Maret 2021). Peserta yang sudah menyatakan siap hadir sebanyak 1.200 orang. Terdiri DPC, DPD, Organisasi Sayap dan semua tamu undangan," kata Darmizal dalam keterangannya, Jumat (5/3).
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: