Selasa, 23 FEBRUARI 2021 • 14:08 WIB

Populasi Kian Bertambah, Hewan Primata jadi Tujuan Para Turis ke Simalungun

Author

Tiga ekor kera di pinggiran lintas Parapat, Aek Nauli, Kabupaten Simalungun. (ANTARA/Waristo)

Keberadaan kera di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, semakin diminati para turis dalam dan luar negeri.

Populasinya yang terus bertambah, sehingga primata ini mudah dijumpai, khususnya di pinggiran lintas Parapat menjadi daya tarik tersendiri.

Kasie Sarana dan Prasarana Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, Dimpu Jekson Panjaitan di Simalungun, Selasa (23/2/2021) mengatakan, kawanan primata yang ada di KHDTK Aek Nauli itu jenis Siamang Sumatera, kera ekor panjang dan beruk.

Pihaknya selaku pengelola kawanan primata, menyiapkan lokasi khusus untuk wisata ilmiah kawanan kera berjarak kira-kira 500 meter dari jalan umum.

Tingkat kunjungan semakin bertambah, namun seiring mewabahnya COVID-19 dan masa pandemi, menurun drastis, dari 500-an orang ke angka 50.

Penurunan kunjungan dan berkembangnya populasi primata berdampak pada ketersediaan pangan, makanya kera-kera "mencari" makan di pinggiran jalan.

Kehadiran kea-kea tesebut di pinggir jalan, tentunya menjadi perhatian. Tidak saja bagi mereka yang meluangkan waktu secara khusus untuk berdarmawisata ke Parapat, Danau Toba, namun juga para pelintas di rute jalan nasional itu.

Meski pun hanya untuk hitungan detik, paling lama menit. Hanya sekadar memberi pakan berupa kacang atau pisang dan cemilan lainnya.

Melihat primata itu secara sigap menangkap, mengupas dan mengunyah dengan membesarkan mata, memberi kesenangan diri bagi pengunjung.

Wardianto, salah seorang warga mengatakan bisa berlama-lama berinteraksi dengan kawanan primata tersebut, menyaksikan dan mengabadikan gerak bebas sebebas-bebasnya melompat dari dahan ke dahan, induk yang menyusui anaknya.

Pemerintah hendaknya mengkaji situasi itu menjadi peluang untuk meningkatkan kepariwisataan Danau Toba, Sumatera Utara sebagai destinasi super prioritas.

Misalnya, dengan langkah mengkhususkan ruas jalan di sekitaran kawanan primata berkumpul hanya untuk tujuan wisata, dengan membuat jalur baru untuk kepentingan umum.

Artikel menarik lainnya: 

5 Fakta Penyebab Guguran Lava Gunung Merapi 

25 Kali Gempa Guguran, Lava Pijar Gunung Merapi Berjarak Luncur 800 Meter

Pagi Ini, Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Sejauh 800 Meter

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: