Selasa, 02 FEBRUARI 2021 • 19:52 WIB

Ridwan Kamil Bantah Kasus Positif Covid-19 di Jawa Barat Meningkat Pesat

Author

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bantah kasus Covid-19 melonjak. (photo/ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebut kasus positif Covid-19 di wilayahnya menurun. Menurutnya, kabar yang menyebut kasus Covid-19 di Jabar melonjak merupakan data lama. 

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, indikator di Jawa Barat rata-rata membaik. Ia mencontohkan, data pekan lalu yang menyebut kasus Covid-19 di Jabar melesat, mencapai 3.300 kasus. Padahal menurutnya, sebagian data itu adalah kasus lama.

"Minggu lalu, 3.300 kasus, heboh. Padahal 1.900-nya kasus lama. Yang kasus baru hanya 1.200. Yang ditetapkan oleh lab (laboratorium), sebenarnya sudah turun. Artinya apa? Artinya, kasus yang disebut meningkat itu kasus lama. Paham ya," kata Kang Emil, seusai rakor Covid-19 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (2/2/2021). 

Indikator lain katanya, ditunjukkan oleh data tingkat okupansi ruang isolasi di rumah sakit. Tingkat okupansi yang 70 persen kini menjadi 69 persen.

"Logikanya kalau kasus naik gitu dan heboh, kan berita rumah sakit juga enggak bisa dibohongi. Berarti penuh dengan orang-orang yang baru sakit. Maka ruang perawatan isolasi penuh. Logikanya seiring dengan naiknya kasus aktif harian. Ini kan enggak," ujarnya. 

"Kan enggak nyambung. Berarti yang betul kasus di Jabar secara realita penetapan lab itu sudah cenderung menurun," ucapnya. 

Kang Emil menyebut, Pemprov Jabar bertekad dalam menekan tingkat keterisian ruang isolasi sesuai standar WHO sebesar 60 persen.

"Sekarang 69 persen. Kami bertekad (okupansi ruang isolasi di) rumah sakit Jabar turun menjadi 60 persen. Kalau standar pusat kan 70 ya kritisnya dan WHO 60. Kami (Jabar) sudah berada di bawah standar pusat. Alhamdulillah. Tapi saya akan push seminggu atau dua minggu ini supaya keterisian (ruang isolasi di RS) di bawah 60," kata Kang Emil.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir
FOLLOW OUR SOCIAL MEDIA