Jumat, 08 JANUARI 2021 • 16:51 WIB

Turis Israel Bocorkan Wisata Seks di Dubai, Sebut Las Vegas ala Timur Tengah

Author

Ilustrasi kota Dubai di Uni Emirat Arab. (Unsplash/ZQ Lee).

Seorang warga Israel membuat kesaksian kontroversial yang menyebutkan bila ada wisata seks di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Bahkan ia menggambarkan kota tersebut sebagai 'Las Vegas' di Timur Tengah. 

Melansir Middle East Monitor, ada sekitar 8.000 orang Israel yang melakukan perjalanan ke Dubai untuk merayakan Tahun Baru beberapa pekan lalu. Mereka tampaknya membawa ganja dan mariyuana ke UEA, meskipun undang-undang narkoba ketat, dengan hukuman penjara hingga 20 tahun dan kadang-kadang eksekusi untuk penyelundup narkoba yang dihukum.

Seorang warga Israel yang mengaku menyelundupkan narkoba ke Dubai mengatakan kepada Saluran 12 Israel bahwa dia tidak khawatir akan ditangkap. 

"Yang kami lakukan hanyalah menyelundupkan ganja dan mariyuana untuk merayakan [Malam Tahun Baru] dan mabuk. Itu bukan kokain, itu obat-obatan ringan. Aku tidak percaya kita akan mendapat masalah. Hukuman mati untuk beberapa ratus gram di dalam koper kita? Kita hanya merokok di kamar hotel kita," ungkap narasumber yang tidak disebutkan namanya tersebut.

Seorang jurnalis Israel yang bertemu dengan pria muda yang berangkat ke Dubai mengungkapkan bahwa percakapannya termasuk pernyataan seksual yang memalukan yang sulit diterima, tetapi mencerminkan apa yang terjadi di UEA saat ini. Bisa duduk dan makan di samping kolam renang sambil menonton adegan seksual.

"Ini melibatkan campuran alkohol, gadis-gadis dan pesta seks, dan mereka memilih apa pun yang mereka suka di iPad atau ponsel," jelas seorang warga Israel. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Tiga Alternatif Pemberangkatan Jemaah Haji 2021

"Semuanya terbuka, seperti menu dengan topping pizza. Ada juga kartu yang menawarkan layanan prostitusi mobil di Dubai, terutama dengan gadis-gadis keturunan Eropa Timur yang menjadi pekerja seks di Dubai. Layanan semacam itu harganya 1.000 dirham, kira-kira US$ 300," tambahnya.

Orang Israel pergi ke klub malam di Dubai, tambahnya, dan ada pelacur yang bergaul dengan semua orang. 

"Mereka terlihat seperti model, seperti gadis Instagram dengan pakaian renang. Mereka semua bertemu di lobi hotel yang dipenuhi 100 hingga 150 gadis yang bekerja di 'pasar daging' di Dubai, seperti AS. Setiap orang menghabiskan NIS 50.000, sekitar US$15.000 , selama seminggu. Pada hari tertentu, saya membawa 5 anak perempuan ke penthouse hotel," terangnya.

Turis seks Israel telah mengungkapkan bahwa hotel Dubai menampung pelacur dari seluruh dunia, termasuk Brasil, Rusia, Peru dan Bolivia, dan harganya lebih dari US$700 semalam.

 "Ini adalah perjalanan yang mahal dan hanya orang Israel dengan uang yang pergi ke Dubai. Perjalanan akhir pekan ke Dubai berharga $ 30.000. Semuanya mahal. Tiket masuk klub adalah NIS 1.000 per orang, lalu Anda membeli botolnya, lalu Anda makan, lalu seorang gadis datang ke sana. Anda, dan malam itu menghabiskan biaya US$ 5.000 hingga US$ 6.000," ucap sang turis.

Sekitar 50.000 orang Israel telah mengunjungi UEA sejak perjanjian normalisasi antara Israel-UEA ditandatangani pada bulan September lalu.

Perkembangan terbaru adalah terungkapnya sebuah poster iklan untuk turis tentang Dubai yang menyembunyikan kenyataan gelap bisnis prostitusi. 

Turis Israel mana pun di Dubai dapat naik ke kamar hotel untuk menghadiri pesta, membayar US$1.000 dan menikmati bisnis tersebut. 

Orang lain yang terlibat dalam bisnis kotor di Dubai ini mengatakan  dengan pasti bahwa Dubai telah menjadi rumah bordil terbesar di dunia dengan hotel pantainya yang besar dan mewah. Ia mencontohkan, pada sore hari, puluhan perempuan duduk di kursi warna-warni di luar restoran dan bar di sekitar kompleks.

Data yang tersedia dari turis Israel yang kembali dari UEA menunjukkan bahwa mereka dikenai biaya antara 1.800-2.000 dirham ($ 600). Mereka telah menemukan prostitusi baru dan beroperasi tanpa hambatan di Emirates.

Artikel Menarik Lainnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir
FOLLOW OUR SOCIAL MEDIA