Pasien Disebut Covid-19 di RS Pirngadi Medan, Keluarga Curiga Organ Tubuh Jenazah Diambil
Kejadian di RS Pirngadi Medan di mana satu keluarga protes menolak keluarganya dimakamkan secara protokol Covid-19 sempat viral. Keluarga pasien curiga organ tubuh jenazah keluarga sudah diambil, sehingga pihak rumah sakit pemerintah itu tidak mau memberikan jenazah kepada pihak keluarga.
"Kalau memang hasilnya negatif, kenapa kalian tahan-tahan mayat? Kenapa kalian petikan?" kata perempuan itu menjawab seorang dari pihak Rumah Sakit Pirngadi Medan yang mendatangi pihak keluarga, seperti direkam secara live oleh Wenny Maysarah Emerald, Jumat (25/7/2020).
"Takut! Organnya udah diambil!" teriaknya kemudian.
"Ngapailah kalian tahan-tahan mayat? Nggak ada untunganya sama kelen, mati juga nanti kalian semua!" lanjutnya lagi.
"Udah, biar jangan panjang, biar nggak ribut panjang, keluarkan aja bu. Kita mau mandikan dengan layak. Kita mau ngislamkan mayat dengan layak," katanya kemudian.
Seperti terekam dalam video sebelumnya, pihak keluarga mencak-mencak di halaman rumah sakit. Sambil memukul-mukul pagar, mereka berteriak bahwa perawat dan dokter di rumah sakit tersebut tidak becus melakukan pekerjaannya.
"Sudah sering kejadian seperti ini di sini, bukan orang bodoh-bodoh yang mau kalian bodohin ini ya," teriak seorang perempuan sambil merekam kejadian itu.
Dalam rekaman video tampak seorang perempuan lain mengenakan pakaian hitam meronta-ronta, tak terima dengan kenyataan yang dihadapi.
"Sakit lambung, semalam aku bersentuhan dengan dia, haaaa!" teriaknya sambil bersujud di tanah menengadahkan kedua tangannya ke atas.
Sebelumnya, keluarga pasien lalu berteriak-teriak ke rumah sakit dan menyebut dokter di rumah sakit tersebut telah mengeluarkan diagnosa yang salah.
Mereka protes dan minta jenazah tersebut dibawa pulang ke rumah mereka untuk dimandikan dan disholatkan terlebih dahulu sebelum dimakamkan, sesuai agama Islam.
"Banyak kejadian seperti ini, rumah sakit banyak kek gini, sikit-sikit bilang covid, hasil negatif dinyatakan covid. Hasil negatif kalian masukkan ruang isolasi, penipu kalian semua!," kata perempuan tersebut sambil merekam kejadian itu.
Sementara seorang ibu dan seorang laki-laki tampak marah dan emosi meminta agar jenazah tersebut jangan dimakamkan secara Covid-19.
"Ngapain kalian buat kek gitu, bukan Covid itu, keluarkan itu sekarang, kurang ajar!" teriak seorang laki-laki, yang mengaku adalah adik jenazah yang disebut meninggal karena Covid-19 itu.
Anggota keluarga sempat memukul-mukul pagar, namun perempuan yang merekam itu mengingatkan agar jangan anarkis.
Kemudian mereka meminta agar jenazah dibawa pulang untuk disemayamkan di rumah untuk selanjutnya keluarga dapat memakamkannya secara Islam.
Namun, seperti disampaikan Wenny di akun Facebook-nya, bahwa keluarganya akhirnya mereka bawa ke rumah mereka untuk disemayamkan dan dimakamkan secara layak.
"Uda semua, terimakasih atas komentarnya ????
Jenazah Uda di makamkan dgn layak sore tadi, di pemakaman umum, jl halat," tulisnya menanggapi respon warganet.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: