Pada pandemi virus corona (Covid-19) yang mengancam perekonomian dunia sebagaimana tercermin dari proyeksi pertumbuhan berbagai negara yang terkontraksi, sebuah kabar baik datang bagi Indonesia.
Berdasarkan data World Bank dan IMF (data Produk Domestik Bruto-Paritas Daya Beli) di tahun 2024 Indonesia diprediksi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia.
"Kerja keras penanganan Covid-19 2020 akan sangat menentukan pemulihan di tahun-tahun berikutnya," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu di Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Febrio mengatakan, secara umum pada 2024 akan terjadi pergeseran susunan perekonomian terbesar di dunia. Asia akan semakin mendominasi posisi lima teratas, menggeser posisi beberapa negara Eropa.
Setelah Tiongkok dan Jepang yang saat ini sudah berada di posisi lima besar, Indonesia dan India diprediksi akan menggantikan posisi Inggris dan Jerman.
"Selain basis 2020 yang penting, salah satu alasan dibalik pergeseran dominasi ekonomi ini adalah pertumbuhan kelompok kelas menengah di Asia," ujarnya.
Dia menambahkan, selain kelas menengah, sisi demografi juga berkontribusi positif pada pergeseran dominasi Asia. Menurut World Economic Forum, di saat Tiongkok diprediksi terus melandai pertumbuhannya seiring populasi penduduknya yang menua, Indonesia, Filipina, dan Malaysia justru diharapkan menjadi champion perekonomian Asia dengan motor pertumbuhan berupa meningkatnya angkatan kerja.
Perkiraan susunan ekonomi terbesar di dunia tersebut menggunakan perbandingan proyeksi pertumbuhan ekonomi beberapa tahun ke depan, termasuk 2020 serta proses pemulihan ekonomi di tahun-tahun berikutnya.
"Berdasarkan proyeksi World Bank dan IMF, beberapa negara dengan PDB terbesar di tahun 2020 diprediksi akan mengalami pertumbuhan negatif, seperti AS (-6,1%, yoy), Jepang (-6,1%, yoy), Jerman (-7,8%, yoy), dan Brazil (-8,0%, yoy)," ungkapnya.
Ia melanjutkan, sementara prediksi pertumbuhan ekonomi 2020 negara-negara Asia juga sangat rendah, bahkan ada tiga negara diperkirakan tumbuh negatif yaitu Malaysia (-3,1%, yoy), Thailand (-5,0% yoy) dan Filipina (-1,9%, yoy).
Meskipun lebih baik dari negara Asia lainnya, Indonesia dan Tiongkok juga tertekan dengan pertumbuhan ekonomi masing-masing 0,0% (yoy) dan 1,0% (yoy).
"Prediksi ini perlu kita syukuri dan perlakukan sebagai motivasi bagi Indonesia. Pemerintah harus terus melakukan kebijakan yang tepat dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional," terangnya.
"Dengan demikian, diharapkan dampak krisis dapat diminimalisir, perekonomian segera bangkit, dan Indonesia dapat terus merealisasikan aspirasinya menjadi perekonomian besar dan maju di dunia," tutupnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: