Selasa, 30 JUNI 2020 • 11:18 WIB

Video: Penampakan Dua Pria Memegang Pistol Berlarian Saat Kerusuhan di Madina

Author

Penampakan dua pria memegang pistol saat terjadi kerusuhan di Desa Mompang, Madina, Senin (29/6). (Facebook/Screenshot)

Beberapa pria berlarian dari samping rumah warga saat terjadi kerusahan di Desa Mompang, Madina, Sumatera Utara, Senin (29/6). Dua di antaranya memegang pistol. Penampakan itu tak sengaja direkam warga yang ketakutan dari balik jendela.

Kejadian itu tanpa sengaja terekam dalam video yang diunggah pengguna media sosial Facebook dan sudah ditonton lebih dari 47 ribu kali.

Dalam video itu, dihantui kepanikan dan ketakutan, seorang perempuan merekam apa yang sedang terjadi di luar rumahnya. Tampak puluhan petugas polisi dengan mobil baracuda maju untuk memukul mundur warga yang marah dan melempari batu. 

Warga tampak melemparkan batu ke arah mobil polisi yang menyemprotkan air ke arah mereka. Sementara dari balik kaca, seorang ibu terdengar ketakutan.

"Ya Tuhanku, ya Tuhankuuu, selamatkanlah rumah kami ini," kata ibu itu di balik kaca dengan penuh ketakutan. Terdengar suara anak kecil yang menangis. 

Perempuan merekam kejadian itu dari balik jendela berkaca. Tak lama kemudian terdengar suara kaca pecah. Video itu direkam secara live oleh pengguna media sosial, Rani Bat.

"Nggak tahu itu kaca rumah siapa yang pecah," katanya menjawab seseorang di rumah itu. Dari balik jendela itu juga jelas terlihat sepasukan polisi mendekati warga dengan mobil barakuda yang siap menyemprotkan air bilamana warga melakukan penyerangan. 

Ketakutan ibu itu semakin tinggi taatkala pasukan polisi itu terus maju mendekati warga.

"Lailahaillalah," ujarnya berulangkali, sementara anak bayi belum berhenti menangis. 

Seperti terekam dalam video itu, tampak petugas polisi melemparkan benda keras, diduga batu, ke arah warga. Lemparan benda keras itu melayang dari atas rumah warga dan terdengar bunyi keras mengenai rumah. 

Diberitakan, kerusuhan itu terjadi di Desa Mompang Julu, Panyabungan Utara, Madina, sejak pukul 10.30 WIB, Senin (29/6/2020). 

Kerusuhan ini disebabkan adanya masyarakat yang tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu yang berasal dari dana desa.

Warga berdemonstrasi menuntut kepala desa menjelaskan anggaran desa tahun 2018-2020. Warga juga meminta Bupati Madina agar mencabut SK kepala Desa Mompang Julu.

Akibat kerusuhan itu, enam personel Polres Madina dilaporkan mengalami luka-luka. 

"Ada enam anggota Polri yang terluka saat mengamankan aksi unjuk rasa itu. Keenamnya saat ini sudah ditangani oleh pihak medis," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: