Tim evakuasi menemukan lokasi puing-puing helikopter MI-17 sekira pukul 12.30 WIT, Jumat (14/2/2020). Total 12 penumpang helikopter yang hilang sejak Juni 2019 itu pun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Koordinator tim evakuasi, Danrem 172/PVY, Kolonel Inf. Binsar Sianipar mengatakan, tim berhasil mencapai lokasi setelah berjalan kaki sekitar lima jam dari base camp yang didirikan sejak Rabu (13/2/2020).
"Identitas sembilan jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan. Sedangkan tiga jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," ujar Binsar, dikutip dari VOAIndonesia.
Tim medis tetap bakal melakukan proses identifikasi untuk memastikan identitas seluruh jenazah. Hingga laporan ini disampaikan, tim evakuasi belum bisa mengevakuasi jenazah korban.
“Direncanakan besok kita mulai. Tim akan membawa turun jenazah ke titik yang bisa dijangkau oleh heli kita. Untuk selanjutnya dievakuasi melalui udara,” papar Binsar.
Terpisah, Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, mengatakan seluruh jenazah ditemukan di sekitar puing-puing badan helikopter M-17.
Dax menjelaskan, mengingat kondisi cuaca dan medan yang ekstrem, tim evakuasi rencananya akan membawa jenazah ke titik yang bisa dijangkau helikopter milik TNI. Selanjutnya, jenazah akan dievakuasi melalui udara.
Untuk diketahui, Helikopter MI-17 milik Penerbang TNI Angkatan Darat hilang kontak pada 28 Juni 2019 sekitar pukul 14.00 WIT. Saat kejadian, helikopter itu sedang melaksanakan misi penerbangan dari bandara Oksibil, di Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani, Jayapura.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf, Muhammad Aidi, mengatakan pesawat itu membawa 12 orang, terdiri dari tujuh awak dan lima personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: