Data Pemkab Agam, kematian massal ikan keramba sebanyak 63 ton tersebut terjadi akibat angin kencang melanda daerah itu selama tiga hari terakhir, sehingga oksigen berkurang di dasar perairan, dan petani ikan mengalami kerugian mencapai Rp1,64 miliar. Aroma tidak sedap juga mulai tercium dari bangkai-bangkai ikan mati yang berasal dari Keramba Jaring Apung (KJA).
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber:
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami
Redaksi
Info Iklan
Kontak
Pedoman Media Siber
Kode Etik Jurnalistik
Pedoman AI dari Dewan Pers
Karir