Tahun ajaran baru dimulai setiap bulan Juli di Indonesia. Para orang tua siswa/siswi pun sibuk menyiapkan berbagai berbagai hal demi sang buah hati semangat menuntut ilmu.
Biasanya, tradisi tahun ajaran baru di Indonesia disibukkan dengan membeli sejumlah perlengkapan sekolah, mulai dari alat tulis, seragam, hingga buku-buku pelajaran.
Tradisi warga Tanah Air sejatinya dilakukan masyarakat di berbagai belahan dunia lain, misalnya Korea Selatan. Negeri Gingseng itu tidak punya kebiasaan khusus pada hari pertama sekolah karena secara umum sistem pendidikannya identik dengan Indonesia.
Akan tetapi, ada perbedaan tradisi dari segi waktu. Korea Selatan memulai tahun ajaran baru pada Maret, mengingat ada enam siklus yang harus dilalui para pelajar setiap tahunnya.
Para pelajar memulai semester pertama pada awal Maret-pertengahan Juli. Kemudian, mereka libur musim panas saat pertengahan Juli-akhir Agustus, dan melanjutkan semester kedua ketika akhir Agustus-pertengahan Februari.
Selanjutnya, ada libur musim dingin yang ditetapkan setiap akhir Desember-awal Februari. Pascalepas penat selama liburan, para siswa pun bakal melakoni ujian semester kedua, serta penetapan kelulusan dalam sepekan sejak awal Februari.
Nah, terakhir mereka kembali menjalani liburan pendek pada pertengahan Februari-awal Maret. Siklus itulah yang selalu dijalani para pelajar di Korea Selatan setiap tahunnya.
Jam Belajar
Jam pelajaran di Korea Selatan juga memiliki perbedaan dengan Indonesia. Di Negeri Gingseng, para pelajar biasa belajar hampir seharian.
Bagi pelajar yang ada di jenjang SD dan SMP, menuntut ilmu dimulai pukul 7.00 hingga 16.30. Adapun SMA memulai pada pukul 8.00 sampai 22.00.
Dengan waktu yang dihabiskan di sekolah mencapai 14 jam sehari, maka bukan hal yang tabu bagi para pelajar pulang sekolah hingga tengah malam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: