Lelah Menunggu Janji Pemerintah Setempat, Warga Karangsari Banyuwangi Gotong Royong Perbaiki Jalan Sendiri
INDOZONE.ID - Kerusakan jalan sepanjang satu kilometer di Dusun Karangrejo, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, memicu keluhan dari masyarakat setempat.
Bertahun-tahun menunggu janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi, warga akhirnya memilih turun tangan langsung melakukan perbaikan jalan secara swadaya.
Jalan desa tersebut diketahui berada di area perbatasan antara Kecamatan Sempu dan Kecamatan Genteng. Keberadaannya sangat vital karena menjadi akses alternatif antara Dusun Temurejo di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, dengan Dusun Karangrejo di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu.
Baca juga: Jalan Rusak di Jember Jadi Sorotan, Anggaran Sudah Ada tapi Kok Belum Dikerjakan?
Haris (54), salah satu tokoh masyarakat Karangsari, mengungkapkan bahwa warga telah berkali-kali bergotong royong mengumpulkan dana dan material seperti pasir, batu, hingga grasak demi memperbaiki jalan.
"Kadang warga ini bersama iuran pasir, batu dan juga grasak," katanya, Minggu (15/6/2025).
Warga kompak melakukan penimbunan jalan dengan tanah dan pasir, khususnya saat musim hujan, guna mencegah kecelakaan akibat jalan yang becek, berlumpur, dan dipenuhi lubang.
Kondisi ini telah berlangsung selama lebih dari dua dekade tanpa sentuhan dari Pemerintah Desa maupun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
"Setiap musim hujan kami melakukan perbaikan jalan dengan cara diuruk dengan tanah dan pasir," lanjut Haris.
Kepala Dusun Karangrejo, Bambang Yulianto, membenarkan bahwa pihaknya kerap mengajak warga untuk melakukan kerja bakti.
Ia mengapresiasi kekompakan warga yang masih mau bergotong royong di tengah rasa kecewa karena belum ada perbaikan nyata dari pemerintah.
"Beruntung warga kompak dan bisa diajak gotong royong saat jalan rusak," ujarnya.
Meski sudah dilakukan peninjauan oleh beberapa pejabat dari Pemkab Banyuwangi, hingga saat ini belum ada langkah konkret yang diambil. Padahal, warga telah melakukan berbagai upaya komunikasi dengan pihak desa.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah desa tapi masih belum ada tindakan," tegas Haris.
Haris juga menyampaikan rasa lelah masyarakat menghadapi janji politik yang tidak kunjung ditepati.
"Gimana gak capek, sudah beberapa kali berganti kepala daerah hingga sekarang janji nggak ditepati,” katanya.
“Saat mencari suara datang ke lingkungan kami dengan janji manis, tapi tidak ada wujud nyatanya. Terkadang sampai kami frustrasi sendiri, kayak sudah malas ikut pesta demokrasi,” tambahnya.
Selain persoalan jalan, warga juga menghadapi minimnya penerangan jalan. Situasi ini semakin menambah beban masyarakat, terutama di malam hari.
“Kesejahteraan infrastruktur pembangunan jalan kami sampai penerangan belum juga ada perbaikan sama sekali. Sedangkan jalan rusak ini sudah lebih dari 20 tahun lamanya," jelas Haris.
Beberapa kecelakaan sempat terjadi akibat kondisi jalan yang licin dan penuh lubang. Tak hanya mengancam keselamatan, kerusakan jalan juga menghambat aktivitas warga seperti mengangkut hasil panen serta akses ke sekolah dan puskesmas.
Slamet, warga Karangsari, mengungkapkan bahwa anaknya sempat terjatuh saat hendak berangkat sekolah karena jalan yang berlubang.
"Anak saya pernah jatuh pas mau berangkat sekolah. Motornya oleng karena masuk lubang. Kami bukan minta yang mewah-mewah. Cuma jalan yang layak dan aman. Itu saja," tandasnya.
Kepala Dusun Temurejo, Bambang Yulianto, turut mengeluhkan lambannya respons dari pemerintah meskipun kondisi jalan sudah berkali-kali disampaikan dalam forum musyawarah desa maupun melalui media sosial.
“Ya memang benar kondisi jalan rusak parah tidak pernah dijamah sampai 20 tahun lamanya. Padahal sudah sering disampaikan melalui musyawarah desa dan yang lain,” ungkapnya.
Masyarakat Desa Karangsari berharap agar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera menindaklanjuti kondisi ini dengan pembangunan infrastruktur yang layak demi keselamatan dan kenyamanan warga.
Baca juga: Bikin Jalan Rusak di Jember, Truk PT Imasco hanya Diperbolehkan Beroperasi Malam Hari
"Jika bisa segera dilakukan perbaikan di tahun 2025 ini," pungkas Haris.
Aksi nyata warga ini diharapkan bisa menggugah perhatian para pemangku kebijakan untuk lebih peduli terhadap kondisi desa-desa yang selama ini belum tersentuh pembangunan secara merata.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan