Ilustrasi one way di jalur puncak. (ANTARA/FOTO Yulius Satria Wijaya)
INDOZONE.ID - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri merencanakan kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa one way nasional dari arah Jawa menuju Jakarta untuk memperlancar arus balik pemudik.
Kebijakan ini akan diterapkan pada Minggu, 6 April 2025 sejak pagi hari.
"Rencananya flag off itu akan dilakukan tanggal 6 hari Minggu jam 09.00. Tentunya kami mohon doa restu semoga arus mudik dan arus balik Operasi Ketupat berjalan dengan baik karena tagline Bapak Kapolri pada Operasi Ketupat ini adalah mudik aman keluarga nyaman selamat sampai tujuan," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (4/4/2025).
Irjen Agus mengatakan flag off one way nasional ini nantinya bakal dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama sejumlah menteri dan pihak-pihak lainnya.
Baca Juga: Mulai 5 hingga 7 April Diprediksi Jadi Puncak Arus Balik Pemudik Lebaran, Penanganan Lalin Disiapkan
Dipilihnya tanggal 6 April 2025, sebagai waktu pelaksanaan one way nasional didasari dari rapat koordinasi lintas stakeholder yang sudah digelar. Hal ini juga dikomandoi langsung oleh Kapolri.
"Maka dari itu kami diperintahkan oleh Bapak Kapolri mempersiapkan betul strategi arus balik. Tentunya kami akan melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder disamping merumuskan skenario cara bertindak. Bapak kapolri juga memerintahkan agar dilakukan penebalan personel baik itu di pinggir jalan tol dan jalan alternatif nasional dan tempat tempat wisata," beber Agus.
Lebih jauh, jenderal polisi bintang dua ini mengatakan jika pihaknya juga menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas berupa contraflow
"Salah satunya adalah contraflow. Contraflow itu tentunya harus melihat parameter-parameter di Km 71 radar manakala sudah per jam berturut turut 5.500, kami akan melakukan contraflow lajur 1," ungkapnya.
Baca Juga: Jasa Marga Siapkan Skema Contraflow 3 Lajur Antisipasi Lonjakan Arus Balik Libur Natal dan Tahun Baru
Agus menyebut apabila terjadi peningkatan arus di Km 71 per jam berturut-turut 6.400 maka akan dilakukan contraflow lajur 2 dan seterusnya hingga lajur 3. Hal itu bertujuan untuk menarik arus yang berasal dari arah timur.
"Itu dari KM 188-70 termasuk juga nanti akan kita perpanjang dari Km 246-188 hingga 70. Sehingga arus yang dari timur dari Pejagan dari Brebes dari Tegal dari Kalikangkung, Semarang itu kita dorong lebih keras atau lancar ke arah barat arah Jakarta," pungkasnya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan