INDOZONE.ID - Bupati Sleman, Harda Kiswaya membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sleman tahun 2026, Rabu (26/3). Pembukaan Musrenbang RKPD berlangsung di Aula Pangripta Bappeda Sleman.
Dalam kesempatan itu, Harda memberikan arahan agar Musrenbang ini tak sekadar dijadikan sebagai agenda tahunan.
Hal ini agar perencanaan Pemkab Sleman sejalan baik dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
“Tolong manfaatkan jejaring kita, sehingga betul-betul menghasilkan kesimpulan yang akan menjadi rencana kerja kita di tahun 2026 dan kita bisa mempercepat pertumbuhan dan kesejahteraan Kabupaten Sleman,” tegas Harda.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman, Dwi Anta Sudibya menerangkan proses RKPD Sleman telah dimulai sejak Desember lalu. Proses ini akan dilanjutkan hingga rancangan akhir sebelum nantinya disampaikan ke Pemerintah Provinsi. Sehingga ia berharap forum ini dapat menghasilkan usulan terbaik dalam rangka penyempurnaan RKPD.
“Kemudian nanti kita sampaikan ke DIY. Mudah-mudahan awal Juni sudah bisa ditetapkan bersama,” jelas Dibya.
BACA JUGA Wabup Danang Serahkan LKPJ Tahun Anggaran 2024 kepada DPRD Sleman
Diketahui, ada delapan prioritas pembangunan Kabupaten Sleman, yakni Pengurangan kemiskinan, Peningkatan kualitas SDM, Peningkatan produktivitas ekonomi, Penguatan infrastruktur untuk pelayanan publik, Peningkatan kualitas kesehatan, Peningkatan kualitas lingkungan hidup, Peningkatan tata kelola pemerintahan, dan Penguatan ideologi Pancasila dan nilai budaya.
Selain itu, beberapa permasalahan di Kapanewon Seyegan, seperti angka kemiskinan yang masih tinggi, tingginya kasus stunting, kurangnya fasilitas infrastruktur umum, serta minimnya pengetahuan masyarakat mengenai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan peran lembaga kemasyarakatan.
BACA JUGA Kabupaten Sleman Terima Bantuan Alat Pertanian Dari Komisi IV DPR RI
Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sleman tahun 2026, Rabu (26/3).
Kemudian, target penurunan angka kemiskinan di Sleman pada tahun 2026 adalah 6,77–6,83%. Namun, angka kemiskinan di Seyegan masih cukup tinggi, yakni 11,97%, menjadikannya salah satu dari lima kapanewon prioritas dalam penanggulangan kemiskinan. Selain itu, tingkat kemiskinan yang tinggi juga menjadi faktor penyumbang angka kemiskinan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers