INDOZONE.ID - Setelah hampir satu tahun menunggu, akhirnya ITF (Intermediate Treatment Facility) Bawuran kini segera beroperasi menuntaskan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2025 ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK DIY), Kusno Wibowo dalam sambutannya di acara Pencanangan Kolaborasi Pengelolaan Sampah di DIY, sekaligus Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2025 bertemakan "Kolaborasi Untuk DIY Bersih".
Acara berlangsung di wilayah Sentulrejo, Bawuran, Kec. Pleret, Kabupaten Bantul, pada Selasa (11/3/2025).
Dalam acara itu, turut hadir Walikota Hasto Wardoyo dan Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Harmawan, jajaran Pemkab Sleman, Pemkab Bantul, serta Sekda DIY Benny Suharsono.
Baca Juga: Komitmen Walikota Yogya Bersama DPRD Atasi Permasalahan Sampah
Sebelumnya, pada tanggal 5 Maret 2024 atau kurang lebih 1 tahun yang lalu, DLH DIY mengundang seluruh OPD untuk berkumpul di TPS regional Piyungan untuk memperingati HPSN Tahun 2024, yang mana telah menghasilkan komitmen bersama kabupaten/kota untuk melakukan pengolahan sampah mandiri di tingkat kabupaten/kota.
Hal ini ditindaklanjuti dengan mengintensifkan pengurangan sampah dari sumber mengelola dari level rumah tangga hingga pengembangan fasilitas pengolahan sampah dari tingkat kelurahan.
"Setelah 1 tahun langkah-langkah pertama tersebut sudah kita lakukan. Tentunya perlu diapresiasi dalam rangka menuju pengolahan sampah lebih baik. Namun harus kita sadari bersama bahwa dari hasil evaluasi yang dilakukan masih ada timbunan sampah yang belum dapat terolah di sekitar kita atau diolah dengan cara-cara yang belum sesuai dengan ketentuan ataupun ramah lingkungan," kata Kusno dalam sambutannya.
Dengan demikian, pada HPSN kali ini, kata Kusno menjadi momentum bersama untuk terus melakukan perbaikan pengelolaan sampah di DIY sesuai dengan tema tersebut.
"Upaya-upaya ini dilakukan sebagai bagian menjalankan perubahan atau transformasi pengolahan sampah dari yang sebelumnya menggunakan sistem kumpul angkut - buang. Kali ini menjadi kurangi sampah dari sumber gantilah dan juga diolah," ucap Kusno.
"Jadi, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-teman yang selama ini telah berperan aktif untuk mengolah sampah dari lingkungan terkecil yang dimulai dari kelurahan-kelurahan untuk menuju Kelurahan mandiri dalam pengelolaan sampahnya," sambungnya.
Seakan-akan tak berhenti disini, pihaknya akan menggandeng dan bekerja sama lebih banyak pihak sebagai salah satu upaya mempercepat proses transformasi sampah di DIY.
Acara Pencanangan Kolaborasi Pengelolaan Sampah di DIY sekaligus Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2025 bertemakan “Kolaborasi Untuk DIY Bersih”
Sehingga dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula sejumlah perguruan tinggi maupun universitas untuk dapat menyampaikan komitmennya serta langkah-langkah nyata menuntaskan polemik sampah.
"Keberadaan perguruan tinggi dan universitas beserta mahasiswanya. Mereka nantinya akan menjadi agen untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah sampai ke masyarakat. Semoga acara ini menjadi tonggak untuk pengolahan sampah yang lebih baik," ujar Kusno.
Sebagai bukti nyata kolaborasi perguruan tinggi dalam pengelolaan sampah di DIY masing-masing perwakilan menandatangi diatas papan perjanjian.
Sementara itu, Sekda DIY, Benny Suharsono menambahkan, kegiatan ini menurutnya bisa menjadi momentum emas bagi DIY untuk melangkah maju dengan menerapkan desentralisasi pengelolaan sampah secara keseluruhan.
"Kita sadar bahwa pengurangan sampah yang selama ini terjebak pada paradigma kumpul - angkut - buang telah membuat TPA Piyungan yang dulu menjadi penuh sesak sebelum waktunya. Bukan sekedar penuh, tapi juga berdampak buruk bagi lingkungan yang kita cintai ini. Saatnya kita beralih dari pola lama ke paradigma baru, yaitu pola sirkular yang cerdas dan berkelanjutan," ucap Benny saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X.
Baca Juga: Tuntaskan Polemik Sampah, Baznas Kota Yogya Bagikan Alat Kebersihan ke Masjid Hingga Panti Asuhan
Komitmen perguruan tinggi DIY untuk membantu menuntaskan sampah
Senada dengan Kusno, Benny kembali mengajak seluruh pihak mulai dari akademisi, aktivis lingkungan, komunitas penduduk lingkungan, pelaku usaha kreatif, asosiatif profesi, hingga setiap individu warga DIY untuk menjadi agen perubahan lingkungan.
"Saya mengajak kepada semua masyarakat mari kita hidupkan budaya ramah lingkungan melalui prinsip 3R, Rejuice, Reuse, Recycle sebagai gaya hidup keren masa kini. Kita tenamkan semangat ego dalam kesejahteraan untuk bumi yang lebih baik," tegas Benny.
"Jadi hari ini mari kita teguhkan juga bahwa kita telah mulai mampu mengolah sampah, secara berkeadilan dan berkolaborasi bersama teman-teman semua," pungkas Benny.
Acara tersebut ditutup peninjauan lapangan kesiapan operasionalisas ITF Bawuran.
Diketahui sebelumnya, DLHK menargetkan ITF Bawuran di Pleret, Kabupaten Bantul ini dapat beroperasi pada awal Maret 2025. Dan telah menjalani tahap uji coba atau commissioning pada 15 hingga 20 Februari 2025.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung