Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Bupati Jember Muhammad Fawait Saat Berada di Pendapa Wahyawibawagraha Jember.
INDOZONE.ID - Bupati Jember Muhammad Fawait secara resmi menempati dan tinggal di Pendapa Wahyawibawagraha, Kecamatan Patrang, Jember, Senin petang (3/5/2025) kemarin.
Diketahui saat akan memasuki Pendapa, Bupati Fawait menggelar pawai dan mampir ke Pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Dari kegiatan tersebut, Bupati Fawait tampak didampingi perwakilan partai pendukung dan pengusungnya dalam Pilkada 2024 lalu.
Baca Juga: Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jember Baru 20 Februari, Ketua DPRD: Kami Diminta Bersiap
Dari iring-iringan pawai yang digelar dengan menampilkan banyak kebudayaan dan bertajuk Festival rakyat itu.
Tidak tampak Wakil Bupati Jember Djoko Susanto dalam iring-iringan tersebut. Belum ada keterangan resmi dari Pemkab Jember, terkait tidak tampaknya Wabup baru itu.
Namun demikian, dalam acara tersebut Bupati Fawait menyampaikan banyak program prioritas terkait masalah pembangunan Jember.
"Kami bersama partai-partai koalisi, didampingi kepala OPD terkait beserta jajaran. Kami datang ke Pasar Tanjung memenuhi janji. Bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo, pedagang tradisional harus dilindungi, harus dibantu, dan harus disupport," kata Bupati Fawait saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
"Maka ada kenaikan retribusi pasar 100 persen pada akhir tahun 2024. Hari ini (kami) turunkan kembali seperti semula. Ini bagian bentuk komitmen kami untuk membela wong cilik dan simbol dari wong cilik adalah pasar tradisional," sambungnya.
Fawait menjamin tidak akan ada kenaikan retribusi pasar, dan pasar tradisional menjadi prioritas baginya untuk mendapat perhatian.
"Insyaallah masih banyak hal lain dan program-program termasuk perbaikan pasar-pasar tradisional di kemudian hari," ucapnya.
Terkait efisiensi anggaran sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. Lanjutnya, Pemkab Jember akan melakukan penyesuaian.
"Efisiensi itu jangan diartikan menghambat semua program. Tapi efisiensi hanya untuk program-program seperti acara seremonial atau perjalanan dinas, dan lain-lain. Tidak menyentuh sama sekali kepada hal-hal yang menyentuh kepentingan masyarakat. Seperti pendidikan dan kesehatan," ujar Fawait.
"Malah di bidan kesehatan saya sedang menyiapkan. Bahwa rencana kami akan menggratiskan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Jember maupun seluruh Indonesia. Jadi nanti yang ber KTP Jember bisa berobat di seluruh rumah sakit di Indonesia," sambungnya.
Berkenaan dengan rencana program kerjanya itu, Fawait menegaskan, tidak akan terganggu dengan adanya efisiensi anggaran.
Baca Juga: Padahal Kalah, Hendy-Gus Firjaun Ajukan Penundaan Penetapan Bupati Jember ke KPU
"Hari ini di APBD 2025 sudah disahkan oleh (pemerintahan) yang dulu. Ada ruang kami sempit sekali di APBD 2025. Maka ruang yang luas itu nanti di APBD 2026, 2027, 2028, 2029, 2030," ucapnya.
"Untuk anggarannya, nanti akan kita hitung, tunggu pengumumannya. Surpriselah. Tunggu launching," imbuhnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan