Buntut Peras Guru Supriyani, Kapolsek Baito-Kanit Reskrim Dicopot dari Jabatan

Ilustrasi pemerasan oleh oknum polisi.

INDOZONE.ID - Kasus dugaan permintaan sejumlah uang terhadap guru honorer bernama Supriyani yang dituduh menganiaya muridnya, memasuki babak baru.

Pasalnya, Ipda Muh Idris dan Aipda Amiruddin kini dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Baito dan Kanit Reskrim Polsek Baito.

Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Iis Kristian. Dia menyebut keduanya kini tengah menjalani pemeriksaan secara intensif oleh Propam.

"Kapolsek dengan Kanit sedang menjalani pemeriksaan di Propam Polda," kata Kombes Iis kepada wartawan, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga: Ngaku Polisi, Seorang Pria Peras Warga di Tangsel: Hp hingga Motor Korban pun Raib!

Lantaran pimpinan di Polsek Baito tersebut dicopot, Iis menyebut pihaknya sudah menunjuk sosok lain untuk menggantikan sementara dari jabatan tersebut.

"Untuk memudahkan pemeriksaan dan juga untuk pelayanan di Polsek agar tetap bisa maksimal makanya Kapolres menunjuk Plh Kapolsek Baito dengan yang baru begitu juga dengan Kanitnya. Sudah dari tanggal 9," paparnya.

Sedangkan berkaitan dengan kasus ini, Iis menyebut pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi mulai dari pihak guru hingga jajaran Polsek Baito berkaitan dengan kasus ini. Proses pendalaman pelanggaran kode etik masih dilakukan oleh Bid Propam.

Baca Juga: Terungkap! Firli Bahuri Peras SYL Rp1,3 Miliar

"Kan sedang dilakukan pemeriksaan kode etik terkait adanya permintaan uang Rp 2 juta," kata Iis.

Seperti yang diketahui, sengkarut kasus guru honorer Supriyani yang dituding menganiaya siswanya di Konawe Selatan berkembang.

Dugaan awal ada permintaan uang sebesar Rp2 juta yang dilakukan oleh Kapolsek dan Kanit Reskrim.