INDOZONE.ID - Massa aksi demo di Jogja dalam lanjutan “Jogja Memanggil” kembali menyerukan untuk mengadili Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sekitar Istana Gedung Agung Yogyakarta, pada Rabu (28/8/2024) sore hingga malam hari.
Seperti hari sebelumnya, massa aksi tersebut masih terdiri dari gabungan mahasiswa, buruh, pekerja rumah tangga, PKL, berbagai elemen masyarakat sipil.
Mereka membentangkan sejumlah spanduk dan poster diantaranya bertuliskan "Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi," "Hancur Lebur 26 Tahun Reformasi," hingga "Lawan Dinasti Politik".
Berbeda pada aksi sebelumnya, kali ini aksi dilakukan karena bertepatan dengan kunjungan Jokowi ke Yogyakarta.
Baca Juga: Gara-Gara Tersinggung, 10 Pria di Yogyakarta Aniaya Rekannya Hingga Tewas
Massa demo tersebut secara bergantian melakukan orasi. Salah satunya dari perwakilan Gusdurian Yogyakarta, Ahmad Murtadho, mengatakan bahwa dirinya khawatir dengan kondisi demokrasi Indonesia saat ini bisa menjadi Bangladesh kedua.
Ahmad Murtadho, Perwakilan Gusdurian Yogyakarta
Disebutnya, kerusuhan di Bangladesh hampir sama apa yang terjadi di Indonesia saat ini yakni dipicu oleh polemik ekonomi hingga dinasti politik.
"Saya nyatakan ini sudah tidak main-main lagi, kita memperingatkan kepada rezim hari ini jangan sampai Indonesia jadi Bangladesh kedua. Rakyat sudah marah," katanya sambil menggebu-gebu.
Bukan cuma narasi melawan Jokowi membangun dinasti politik, mereka juga meluapkan kemuakan pada aparat keamanan, dalam hal ini adalah Polisi.
Baca Juga: Gusti Bhre Mundur di Pilkada Solo, Ini Respon Golkar Solo
"Kemarahan ini juga karena yang memupuk karena tindakan Aparatur Negara yang mengatakan mahasiswa jangan pakai kekerasan, padahal kita apalagi teman-teman mahasiswa juga enggak ada yang mau dengan kekerasan. Ini buat aparat aparat keparat yang lakukan," teriaknya.
"Jangan sampai terus-terusan menjadikan aparat sebagai anjing yang dipakai untuk menyerang rakyat kayak kemarin malam di Semarang para aktivis mahasiswa dan rakyat yang protes dipukulin," lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung