Polda Metro ke Orator Demo Tolak Revisi UU Pilkada: Orasi yang Santun, Jangan Provokasi Massa!

Ilustrasi demo di DPR.

INDOZONE.ID - Aksi unjuk rasa bakal digelar oleh sejumlah elemen masyarakat di beberapa titik di Jakarta, terkait penolakan revisi undang-undang Pilkada.

Polri, dalam hal ini Polda Metro Jaya menghimbau untuk para koordinator lapangan (korlap) maupun para orator untuk tidak melakukan provokasi terhadap massa.

"Kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (22/8/2024).

Baca Juga: Jakarta Ada Demo Revisi UU Pilkada Hari Ini, 3 Ribu Lebih Personel Gabungan Dikerahkan

Polda Metro Jaya meminta agar orasi-orasi yang disampaikan pada demo siang nanti tidak mengandung ujaran kebencian.

"Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai. Tidak ada ada ujaran kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas," ucap Ade Ary.

Terakhir, Polda Metro Jaya juga meminta para massa untuk melakukan aksi demonstrasi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku termasuk tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain.

"Hormati dan hargai pengguna jalan lain yang akan melintas," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini.

Baca Juga: Menilik Karut Marut Pilkada 2024: Kala Putusan MK Jegal Harmonisasi MA dan KPU

Diketahui sebelumnya, sejumlah elemen massa direncanakan bakal menggelar aksi unjuk rasa siang nanti dibeberapa titik di Jakarta. Salah satu lokasi aksi unjuk rasa ialah di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta.

Massa aksi akan menuntut penolakan revisi UU Pilkada. Massa meminta agar DPR tidak melawan putusan Mahkamah Konstitusi soal pencalonan kepala daerah dengan cara mengesahkan RUU Pilkada.