Kategori Berita
Media Network
Minggu, 05 MEI 2024 • 14:49 WIB

BMKG: Proyeksi Musim Kemarau di Indonesia, Potensi Suhu Panas dan Hujan Lebat Tetap Tinggi

Ilustrasi nusim kemarau. (IMDB)

INDOZONE.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan proyeksi terkait musim di Indonesia, memberikan gambaran mendetail tentang apa yang dapat diharapkan dalam beberapa bulan ke depan.

Menurut laporan terbaru BMKG, sekitar 63,66% wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim kemarau antara bulan Mei hingga Agustus 2024. Namun, dalam konteks ini, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menegaskan bahwa kondisi cuaca akan bervariasi di seluruh negeri.

Guswanto menjelaskan bahwa meskipun beberapa wilayah telah mulai merasakan awal musim kemarau, ada juga yang masih berada dalam periode peralihan musim atau pancaroba. Ini berarti potensi fenomena suhu panas dan cuaca cerah di siang hari masih akan dominan dalam kondisi cuaca awal Mei 2024.

Namun, penting untuk dicatat bahwa BMKG menyatakan bahwa fenomena gelombang panas yang terjadi baru-baru ini di sebagian wilayah Asia tidak berhubungan langsung dengan suhu panas di Indonesia.

Baca Juga: Gunung Ruang di Sulawesi Utara Kembali Erupsi, BMKG Pantau Ketinggian Muka Air Laut dan Dampak Abu Vulkanik

Sebagai ilustrasi, World Meteorological Organization (WMO) mendefinisikan gelombang panas sebagai periode di mana suhu udara melampaui ambang batas tertentu selama minimal 5 hari berturut-turut.

Hal ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti Eropa, Amerika, dan sebagian Asia. Namun, kondisi ini jarang terjadi di wilayah Indonesia yang berada di dekat khatulistiwa.

Meskipun beberapa wilayah Indonesia mencatat suhu di atas 36 derajat Celsius, seperti Deli Serdang (Sumatera Utara) yang mencapai 37,1 derajat Celsius, potensi hujan sedang hingga lebat masih ada di sebagian wilayah.

BMKG mencatat bahwa wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat termasuk sebagian Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, hingga ke Papua. Kondisi ini dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer seperti gelombang equatorial Rossby dan Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO), serta sirkulasi siklonik.

Baca Juga: Musim Kemarau tapi Masih Hujan, Begini Penjelasan BMKG

Dengan demikian, proyeksi musim kemarau BMKG memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi cuaca yang diharapkan di Indonesia. Meskipun kemarau akan mendominasi sebagian besar wilayah, potensi hujan lebat tetap ada di beberapa daerah, menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang mungkin terjadi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: BMKG

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

BMKG: Proyeksi Musim Kemarau di Indonesia, Potensi Suhu Panas dan Hujan Lebat Tetap Tinggi

Link berhasil disalin!