Proses evakuasi korban letusan Gunung Marapi
INDOZONE.ID - Sebanyak 11 pendaki gunung Marapi ditemukan tewas saat upaya evakuasi pendaki,yang terjebak letusan gunung berapi dua hari lalu. Belum diketahui pasti identitas dari para korban.
Namun menurut Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), secara keseluruhan ada 75 pendaki yang terjebak.
Dari total keseluruhan korban, 52 orang sudah berhasil dievakuasi. Namun ada 12 orang yang belum ditemukan, dan 11 orang meninggal dunia.
"Hingga pukul 07.00 WIB tadi sudah ditemukan 11 pendaki dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan 3 orang lainnya selamat." ujar Abdul Malik, Kepala Basarnas Padang.
Baca Juga: Fakta Marapi: Gunung Berapi Aktif yang Meletus Sejak Abad 18, Situs Pertama Warga Minangkabau
Proses evakuasi pendaki korban letusan Gunung Marapi
Gunung Marapi mengalami erupsi pada hari Minggu (3/12/2023) pada pukul 14.53 WIB. Gunung Marapi itu berlokasi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat dengan jarak tempuh sekitar 112 km dari pusat Kota Padang.
Menurut hasil perekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik, dengan muntahan material vulkanik hingga 3.000 meter.
Gunung Marapi termasuk salah satu gunung api aktif. Di tahun 2023, tercatat ada dua letusan yang terjadi. Padahal dalam 30 tahun terakhir aktivitasnya sedang menurun.
1984: Letusan di Kawah Tuo.
1987: Letusan eksplosif.
1988: Rentetan letusan eksplosif, disertai suara gemuruh dan sinar api.
1989: Terjadi letusan eksplosif dengan suara gemuruh dan sinar api.
1990: Kembali terjadi letusan eksplosif dengan suara gemuruh dan sinar api.
2005: Letusan abu terjadi hampir setiap hari di bulan Oktober.
2017: Terjadi letusan.
2023: Terjadi letusan di bulan Januari dan Desember.
Baca Juga: 26 Pendaki Belum Turun dari Gunung Marapi, Ini Daftar Namanya
Lebih lanjut, tim Basarnas masih akan melanjutkan pencarian untuk evakuasi 12 pendaki yang belum ditemukan. Namun, pencarian terpaksa dihentikan sementara untuk alasan keselamatan dan cuaca buruk.
Pemerintah setempat pun meningkatkan tingkat kewaspadaan ke level dua tertinggi, dengan larangan masuk area seluas radius 3 km.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators