INDOZONE.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pandangannya perihal digitalisasi yang saat ini sedang menjadi sorotan dunia. Presiden Jokowi pun menekankan bahwa peta jalan Indonesia digital harus disusun secara detail dan taktis dalam menyikapi permasalahan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memberikan arahannya kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 di Istana Negara, Rabu (4/10/2023).
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Stok Beras Aman, Jalin Kerja Sama dengan Satgas Pangan Polri Cegah Penimbunan
"Peta jalan Indonesia digital ini harus betul-betul kita miliki. Strateginya, arahnya, targetnya harus detail, harus taktis dan harus detail. Gak bisa lagi kita bikin sesuatu yang ngawang-ngawang tapi gak bisa dilaksanakan," jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun juga mewanti-wanti agar Indonesia bisa menjadi pemain dalam kontes besar digitalisasi pasar yang saat ini sedang berkembang. Terlebih dengan adanya nilai keuntungan besar.
"Dan kita tidak boleh hanya menjadi konsumen saja. Dan 90 persen, hati-hati barangnya barang impor, itu lebih bahaya lagi karena barangnya bukan produk dalam negari," ujar Presiden Jokowi.
"Sekali lagi, kita gak boleh hanya menjadi konsumen saja, tetapi menjadi produsen. Artinya kalau kita punya aplikasi, yang masuk ke sana adalah produsen-produsen atau barang-barang yang diproduksi dalam negeri," sambungnya.
Presiden Jokowi pun menyadari betul bahwa digitalisasi sedang menjadi sorotan dunia pada saat ini. Terlebih dari pernyataan Presiden Jokowi, masalah digitalisasi kerap menjadi pembahasan dalam forum-forum dunia, seperti G20.
"Saat G20 di India kemarin ada 6 negara besar, gak usah saya sebut, berbicara dan risau kelihatan sekali saya baca risau mengenai AI (Kecerdasan Buatan), dan mereka mengakui terlambat menyiapkan regulasinya," ungkap Presiden Jokowi.
Baca Juga: Gibran Akui Banyak Tawaran untuk Jadi Cawapres di Pilpres 2024
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan betapa pentingnya adanya regulasi untuk menyikapi permasalahan digitalisasi. Presiden Jokowi menilai bahwa Indonesia harus bisa lincah jika tak ingin mengalami hal serupa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: