2 Tersangka Peretas Kartu Kredit Berprofesi Sebagai DJ di Bali

Ilustrasi hacker. (Freepik/Standret)

INDOZONE.ID - Bareskrim Polri membongkar latar belakang dua tersangka kasus peretasan kartu kredit dengan korban warga negara Jepang. Ternyata, keduanya berprofesi sebagai disc jockey (DJ) di Pulau Dewata Bali.

"Pertemuan mereka sama-sama satu profesi sebagai DJ di Bali," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Tersangka SB disebut Vivid kemudian pergi ke Jepang untuk beralih profesi. Disana, SB bekerja sebagai juru masak sedangkan tersangka DK masih berada di Indonesia.

Baca Juga: Bareskrim Mulai Usut Kasus Hacker Serang BSI

"Sekarang di Jepang (SK) sebagai chef," ucapnya.

Gemar IT

Lebih jauh, Vivid mengungkap jika kedua tersangka memiliki kegemaran dalam bidang IT. Dasar itu lah yang membuat keduanya berhabung dan melakukan peretasan kartu kredit bank di Jepang.

"Keterangan yang bersangkutan pegiat dibidang komputer, hacking dan lain-lain. Mereka mempelajari akhirnya membeli dan menggunakan," kata Adi Vivid.

Sebelumnya, Bareskrim Polri bersama kepolisian Jepang berhasil membongkar kasus peretasan kartu kredit di bank Jepang. Dua orang WNI yang merupakan pelaku peretasan berhasil ditangkap.

Baca Juga: Diduga Hacker Bjorka Pemuda Madiun Ditangkap, Begini Penjelasan Lengkap Polisi!

Keduanya mempelajari peretasan dan mendapatkan data kartu kredit para nasabah melalui situs hacker dengan cara membeli. Usai diretas, para tersangka menggunakan kartu kredit korban untuk berbelanja.

Tercatat sudah ada sebanyak delapan WN Jepang yang menjadi tersangka. Para korban merugi hingga 1,6 miliar.

Writer: Ananda Fachreza Lubis