INDOZONE.ID - Sudah sekitar sepekan ini, penampakan Balai Kota Malang, Jawa Timur tampak berbeda dari sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada pagar yang menjadi pembatas di depan telah menghilang alias dibongkar. Informasinya, pembongkaran dilakukan pada Selasa (1/8/2023).
Namun, pembongkaran tersebut memiliki makna tersendiri. Selain itu, pembongkaran dilakukan juga untuk mengembalikan sesuai konsep dan falsafah pembangunan awalnya pada zaman Belanda tahun 1930-an.
Menurut Wali Kota Malang sekarang, Sutiaji, pagar balai kota dibongkar agar linier dengan Alun-Alun Tugu Malang yang pagar yang melingkarinya sedang dibongkar. Dulu, desain ikon Kota Malang itu juga dibangun tanpa pagar. Hingga kemudian entah saat kepemimpinan siapa, pagar itu dibangun.
Baca Juga: Imbas Kecelakaan di Semarang, 3 KA Tujuan Blitar dan Malang Alami Keterlambatan 2 Jam Lebih
Dengan begitu, falsafah gedung ikonik itu akan kembali seperti awalnya yaitu rumah rakyat. Sutiaji berharap nantinya tidak ada lagi kesan berjarak antara pemerintah dan rakyatnya.
"Kesannya dulu gedung ini kan hanya milik pejabat saja. Kalau dibuka seperti ini ya jadi pemerintah dan rakyat itu dekat. Ya namanya saja kita wakil rakyat ya bukan pejabat,'' kata Sutiaji.
Nah bicara soal Alun-Alun Tugu Malang dan juga Balai Kota Malang ini memang memiliki nilai sejarah yang panjang. Menurut literatur sejarah, Alun-alun Tugu ini dibangun oleh planologis berkebangsaan Belanda JP Coen Plein.
Baca Juga: Ratusan Keluarga Jadi Korban Bencana Banjir di Kabupaten Malang
Dulunya, Alun-Alun itu hanya berupa taman bundar dengan tugu ikonik di tengahnya tanpa kolam berisi teratai seperti sekarang. Taman itu bernama Taman Jaan Pieterzoen Voen, Gubernur Hindia Belanda saat itu.
Tugu ini juga menjadi saksi perjuangan Arek-Arek Malang saat itu. Dimana Tugu Malang dan juga Balai Kota Malang menjadi sasaran taktik bumi hangus oleh pasukan GRK (Gerilya Rakyat Kota) agar objek bangunan ini tidak dikuasai kompeni lagi.
Hingga kemudian setelah Indonesia merdeka, Alun-Alun dan Balai Kota ini kembali difungsikan dan bahkan masih terjaga hingga saat ini. Nah melihat sejarahnya yang panjang itu, sudah tidak sabar lagi kan melihat pemandangan baru Alun-Alun Tugu dan Balai Kota tanpa pagar pembatas. Kita nantikan saja ya, guys!
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Z Creators: Muhammad Ulul Azmi
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators