Ganjar Pranowo menerima beragam aspirasi masyarakat saat mengunjungi Sukoharjo.
INDOZONE.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (11/7) malam. Pada kegiatan yang dikemas dalam acara ngopi bareng ini, Ganjar menerima beragam aduan yang menjadi aspirasi masyarakat setempat, mulai soal zonasi sekolah hingga jembatan rusak.
"Setiap kita ngopi bareng dengan warga pasti banyak keluar persoalannya. Kita titipkan soal penanganan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting," ujar Ganjar dalam pernyataan resmi.
"Muncul tadi umpama persebaran sekolah, masih kurang sehingga banyak akses-akses dari warga yang dengan sistem zonasi tidak bisa tertampung. Ini PR kita untuk membuat rombel baru atau membuat sekolah baru atau mengonversi beberapa sekolah," jelas Ganjar.
Baca Juga: Cak Imin Usul Dana Desa Naik Minimal Jadi Rp5 Miliar: Biar Efektif dan Bebas Korupsi
Ganjar juga menerima aduan soal pengelolaan sungai yang sering tersumbat sampah dan mengakibatkan banjir, soal air bersih, jembatan rusak, dan jalan rusak. Bahkan, salah satu kepala desa (kades) mengadu tidak memiliki kantor desa, lantaran tidak memiliki biaya untuk membangun.
Ganjar pun langsung menanggapi keluhan kades tersebut dengan menyebutkan bakal menggelontorkan bantuan untuk pembangunan kantor kepala desa.
Dengan catatan, kepala desa harus memiliki inovasi program dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di wilayahnya.
Ganjar Pranowo menerima banyak aspirasi masyarakat saat berkunjung ke Sukoharjo.
"Satu dua juga keluar soal sampah, air, jembatan rusak atau soal kantor kepala desa yang tidak bisa diperbaiki karena tidak ada anggaran. Maka tadi terjawab, provinsi menyediakan tapi harus ada izin khusus," tutur Ganjar.
Baca Juga: Lift Sekolah di Lampung Ambruk, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menekankan pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting. Meski Kabupaten Sukoharjo cukup baik dalam dua hal tersebut, Ganjar terus mengupayakan penurunannya agar kesejahteraan warga bisa meningkat.
Adapun jumlah penduduk miskin di Sukoharjo pada 2020 sebesar 7,68 persen atau sebanyak 68,89 ribu penduduk. Lalu pada 2021, penduduk miskin naik akibat terpaan pandemi Covid-19 sebesar 8,23 persen atau 73 ribu penduduk.
Dengan upaya yang digencarkan Ganjar untuk terus menekan angka kemiskinan pasca pandemi, pada 2022 penduduk miskin di Sukoharjo pun menurun menjadi 68,62 ribu penduduk atau sekitar 7,61 persen.
"Angka stunting di Kabupaten Sukoharjo ini bagus sekali dan cukup berprestasi. Kemiskinan ekstremnya juga mengalami penurunan cukup bagus, jadi saya optimis kalau di sini," kata Ganjar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: