Perempuan muda asal Korea Selatan melakukan pembunuhan motivasi. (Youtube/Korea Now).
Kasus 'pembunuhan teman sebaya Busan' yang dilakukan oleh seorang wanita muda sempat menghebohkan publik Korea Selatan selama sepekan ke belakang. Aksinya saat membawa potongan mayat korban kemana-mana pun menjadi perbincangan akan kejiwaan sang pelaku.
Gadi itu bernama lengkap bernama Jeong Yoo Jung. Badan Kepolisian Metropolitan Busan mengungkap identitas Jeong Yoo Jung kepada publik.
Ada beberapa fakta menarik mengenai kasus mutilasi tersebut yang Indozone himpun dari berbagai sumber. Berikut beberapa faktanya.
Mengutip penuturan akuk Korea Reomit, Jeong Yoo Jung adalah perempuan berusia 23 tahun kelahiran 1999 yang tumbuh di kawasan utara Busan, Korea Selatan. Tingginya sekitar 150 senti meter dan diberikana sebagai perempuan dengan tubuh yang berisi.
Jeong Yoo Jung memiliki sifat yang pendiam dan tidak terlalu suka bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Setidaknya itu yang
Pada 26 Mei 2023, Jeong Yoo Jung membuka aplikasi di ponselnya yang berfungsi sebagai aplikasi untuk mencari kerja part time atau calon karyawan. Salah satunya yang juga tersedia adalah para guru privat yang sedang mencari pekerjaan.
Jeong Yoo Jung mendaftar di aplikasi itu dengan menggunakan identitas palsu sebagai wanita dewasa dan memiliki anak kelas 3 SMP yang sedang mencari guru les privat. Ia pun menemukan calon guru les yang usianya sekitar 20 tahun.
Setelah menemukan targetnya, Jeong Yoo Jung membeli seragam anak SMP yang ternyata digunakan untuk dirinya sendiri. Tujuannya untuk menipu identitas.
Setelah memakai seragam SMP tersebut, ia mendatangi lokasi rumah perempuan muda berinisial A yang terletak di Geumjeong-gu, Busan. Disitulah terjadi pembunuhan yang dilakukan Jeong Yoo Jung kepada sang korban.
Tak sampai disitu, Jeong Yoo Jung sempat pulang ke rumahnya dengan membawa tas bagasi, lalu kembali lagi ke rumah korban. Aksinya pun sempat terekam CCTV saat memakai baju kuning.
Ternyata Jeong Yoo Jung kemudian memutilasi tubuh korban dan menyimpan sebagian tubuh korban di dalam tas tersebut. Sementara ia mengganti bajunya dengan baju milik korban
Keesokan paginya, dia memesan taksi. Aksi Jeong Yoo Jung yang sudah ganti baju tersebut terekam CCTV sambil berjalan membawa tas yang diduga berisi anggota tubuh tersebut.
Rencananya, ia ingin membuang tubuh korban di rerumputan sepanjang Sungai Nakdong di Yangsan, Gyeongsangnam-do. Termasuk kartu identitas dan ponsel korban.
Sopir taksi yang mengantar Jeong Yoo Jung melihat tanda-tanda darah di dalam koper dan segera melaporkannya kepada polisi.
Jeong Yoo Jung akhirnya ditangkap oleh polisi saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit perut.
Polisi mengidentifikasi mayat di dalam tas dan menemukan sisa-sisa tubuh korban di rumah A.
Saat ditangkap dan pemeriksaan awal, Jeong Yoo Jung mengatakan kalau awalnya pembunuhan tersebut karena saling marah dan cekcok lalu membunuh korbannya.
Hal ini kemudian diduga agara dirinya tak dikaitkan dengan pasal pembunuha berencana.
Ternyata, Jeong Yoo Jung tidak pernah melakukan tindakan kriminal serupa sebelumnya atau menerima perawatan untuk masalah kesehatan mental.
Namun saat diperiksa berikutnya, Jeong Yoo Jung mengaku bila alasan membunuh lantaran ingin mencoba bagaima rasanya membunuh orang.
"Saya melakukan kejahatan ini karena saya ingin membunuh," kata Jeong Yoo Jung.
Kepada polisi Jeong Yoo Jung mengaku bahwa ia berhenti memutilasi tubuh korban karena ia merasa kehabisan tenaga.
"Saya berhenti merusak tubuh dan berhenti karena saya kehabisan tenaga," Ujar Jeong Yoo Jung seperti dikutip dari TV Chosun.
Lebih lanjut ia mengatakan, "Saya meninggalkan beberapa bagian jenazah yang tidak dapat dirusak di rumah korban."
Diketahui bahwa Jeong Yoo Jung merencanakan tindakan kejahatan ini dengan baik, namun dalam beberapa hal juga terkesan ceroboh.
Dia telah mempersiapkan senjata sebelumnya dan mendekati korban berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pencarian di Internet.
Setelah melakukan pembunuhan, dia membeli deterjen dan kantong plastik di toko sebelum pulang ke rumah.
Kemudian, dia mengemas barang-barang yang diperlukan untuk membuang jenazah, seperti tas travel, untuk mengaburkan jejaknya.
Pada tanggal 2, Jeong Yoo Jung ditangkap dan dibawa ke kejaksaan dengan tuduhan pembunuhan dan penelantaran mayat.
Sebelum menjalani proses pengadilan, dia mengungkapkan penyesalannya di depan kantor polisi, "Saya merasa gila. Saya dengan tulus meminta maaf kepada keluarga korban yang sedang berduka," ucap Jeong Yoo Jung.
Para ahli menganalisis bahwa perilaku Jeong Yoo Jung, yang hidup dalam kesendirian dan terputus dari hubungan sosial dalam waktu yang lama, menjadi pemicu terjadinya pembunuhan ini.
Baca Juga: Momen Lengkap Cara Ecky Kuras Habis Rekening Angela Usai Mutilasi
Respon dari Profesor Ujeong Lee, seorang ahli psikologi kriminal di Universitas Kyonggi, terhadap rekaman CCTV yang menampilkan tindakan Jeong Yoo Jung setelah melakukan pembunuhan, sangat menarik.
Dalam klip video CCTV yang diunggah oleh KBS News di YouTube, kita dapat melihat Jeong Yoo Jung berjalan sambil membawa koper hitam yang diduga berisi potongan tubuh korban.
Profesor Lee telah menganalisis video tersebut dan memberikan komentarnya, menyebut pemandangan tersebut sangat unik.
"Ini adalah pemandangan yang sangat unik," ungkap Profesor Lee.
"Ini adalah momen di mana kita dapat melihat tanda-tanda gangguan kepribadian dengan sekilas," lanjutnya.
Jeong Yoo Jung berjalan dengan langkah lebar, menggoyangkan bahu, dan membenarkan rambutnya.
Profesor Lee mengomentari bahwa seseorang yang mampu membunuh orang lain pasti akan merasa malu dan takut, tetapi hal itu tidak terlihat pada Jeong Yoo Jung.
"Ketika orang biasa melakukan pembunuhan, apa pun motifnya, mereka umumnya merasa malu dan takut, mereka bertanya-tanya 'apa yang harus saya lakukan', tetapi dalam video ini, tidak ada tanda-tanda seperti itu. Ini akan menjadi alasan untuk melakukan pemeriksaan psikologis selama proses penuntutan," jelasnya.
Baca Juga: Heboh Gadis Korsel Bunuh-Mutilasi Orang Baru Dikenal, Motifnya Ingin Ngerasain Membunuh
Dia melanjutkan, ada kemungkinan besar bahwa kepribadian Jeong Yoo Jung memiliki karakteristik yang unik. Mungkin ada gangguan kepribadian yang berbeda dari psikopat biasa.
Profesor Lee menjelaskan bahwa kepribadian manusia ada dalam spektrum.
"Ketika berbicara tentang psikopat, ini bukanlah hal yang hitam atau putih," dan dia menjelaskan, "Kepribadian manusia berada dalam spektrum yang luas."
"Ciri utama dari seorang psikopat adalah sikap yang apatis. Meskipun dia mungkin tidak memiliki pemikiran yang matang dan kognisi yang baik, cara dia memutilasi tubuh korban menunjukkan kekacauan yang luar biasa," paparnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: