Ilustrasi Lumba-Lumba. (Freepik)
Seekor lumba-lumba ditemukan mati di perairan lepas Florida Keys, Amerika Serikat (AS) karena positif mengidap jenis flu burung yang mematikan.
Dilansir dari New York Times, menurut Departemen Pertanian, jenis flu burung ini yang dikenal sebagai Eurasia H5N1, telah menyebar dengan cepat melalui unggas domestik, mempengaruhi puluhan juta unggas yang diternakkan.
Pengujian laboratorium menemukan Eurasia H5N1 di otak dan paru-paru lumba-lumba.
Baca Juga: Ribuan Kalkun di Israel Mati Diserang Wabah Flu Burung
Virus ini sudah menyebar luas antara burung-burung AS dan Eropa, serta telah memengaruhi beragam spesies.
Temuan ini mewakili dua kasus pertama yang terdokumentasi pada cetacea, sekelompok mamalia laut yang mencakup lumba-lumba dan paus.
"Terlalu dini untuk mengatakan seberapa umum virus menginfeksi cetacea, tetapi penemuannya pada dua spesies berbeda di dua benua berbeda menunjukkan bahwa "hampir pasti" ada kasus lain," ucap Ahli Virus Influenza, Richard Webby dilansir dari New York Times.
Baca Juga: Eropa dan Asia Waspada saat Wabah Flu Burung Menyebar dengan Cepat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan bahwa para ahli menekankan bahwa risiko terhadap manusia tetap rendah.
Di AS versi virus yang beredar hanya menyebabkan satu infeksi manusia yang terdokumentasi, pada seseorang yang diketahui pernah melakukan kontak dengan unggas.
Tetapi penyebaran virus ke spesies baru menimbulkan risiko potensial bagi satwa liar dan memberi virus peluang baru untuk bermutasi dan beradaptasi dengan inang mamalia.
Penulis: Annita Rahmawati Dewi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: