Setidaknya tiga orang terluka setelah polisi Swedia melepaskan tembakan peringatan kepada demonstran di Norrkoping. Aksi demonstrasi dilakukan menentang pembakaran Alquran oleh kelompok sayap kanan negara tersebut.
Polisi mengatakan empat orang ditangkap saat pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah petugas dan mobil dibakar pada Minggu (17/4/2022).
“Polisi melepaskan beberapa tembakan peringatan. Tiga orang tampaknya terkena pantulan dan sekarang dirawat di rumah sakit,” kata polisi mengutip Al Jazeera, Senin (18/4/2022).
"Ketiganya yang terluka ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan," tambah pernyataan itu.
Polisi dan pengunjuk rasa terlibat dalam bentrokan selama beberapa hari terakhir, yang menyebabkan beberapa petugas cedera.
Baca juga: Warga Luar Jakarta Bisa Daftar Mudik Gratis Pemprov DKI, Masih 4.500 Kuota
Bentrokan terjadi usai Rasmus Paludan, pemimpin kelompok Garis Keras, yang menyuarakan agenda anti-imigran dan anti-Islam, membakar Alquran pada minggu lalu.
Kelompok tersebut menyiarkan secara langsung video streaming Paludan membakar Alquran di berbagai kota di Swedia dan berencana terus menggelar aksi serupa. Dia dikenal sering melakukan aksi seperti itu.
Reuters melaporkan, rangkaian demonstrasi yang dilakukan Paludan dan kelompoknya itu di penjuru Swedia mendapat izin pihak berwenang.
Polisi pun terlihat mengawal Paludan saat dia membakar Alquran di Linkoping. Sikap polisi Swedia itu yang disayangkan sejumlah kalangan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: