Pakai Duit Rakyat Rp8,5 Miliar, Gedung Pemotongan Hewan 9 Tahun Jadi Proyek Mangkrak

RPH-R Ponorogo jadi proyek mangkrak. (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Sudah 9 tahun bangunan Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia (RPH-R) Jetis yang ada di belakang Kantor UPTD Pertanian Jetis, Ponorogo, Jawa Timur mangkrak. Gedung RPH-R itu masih belum bisa dimanfaatkan. Padahal, gedung RPH-R ini dibangun dari uang rakyat yang enggak sedikit. 

Kondisi di lokasi, RPH-R tertutup pagar tinggi dan permanen sehingga masyarakat enggak bisa melihat isi dalam bangunan. Dua pagar masuk area RPH-R di Jalan Gajah Mada, Jetis, Ponorogo, terkunci rapat. 

Rumput ilalang tumbuh rimbun di bagian muka bagunan RPH-R. Enggak tampak seorang pun yang berjaga di sekitar lokasi. Padahal, gedung RPH ini dibangun dari anggaran dengan nilai tidak sedikit.

Diperkirakan sudah menghabiskan anggaran Rp 8,5 miliar secara bertahap. Dimulai pada 2013 dengan anggaran Rp2,45 miliar dari dana APBD Jawa Timur.

Tahun berikutnya digelontorkan Rp181 juta. Setelah itu sempat terhenti dua tahun. Pembangunan dilanjutkan dengan dana alokasi khusus (DAK) 2016 sebesar Rp2,53 miliar.

Setahun berikutnya, RPH-R kembali digelontorkan Rp367,97 juta dari APBD. Kemudian, 2019 digelontorkan kembali Rp1,16 miliar dari APBD dan Rp481,1 juta dari DAK. 

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Masun enggak menampik mangkraknya RPH-R tersebut. Menurutnya, bangunan RPH-R dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bangunan tersebut kemudian diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo. 

"Kami menerimanya hanya bangunan induknya saja yang di dalam," ujar Masun saat ditemui oleh Tim IDZ Creators. 

Menurutnya, selain yang bangunan induk juga ada alat pemotongan. Namun demikian, alat pemotongan tersebut enggak terpasang sempurna. Kemudian, pihak Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelontorkan dana untuk membangun RPH-R tersebut.

Dia mengklaim beberapa yang dibangun dengan dana APBD Pemkab Ponorogo adalah pagar dan bangunan satpam. Masun menegaskan, saat ini pihaknya sibuk melakukan persiapan.

Terutama melengkapi kekurangan infrastruktur. Targetnya, pertengahan tahun 2022 ini akan diaktifkan. 

"Secara konvensional akan kami aktifkan. Kalau yang listrik tentu menunggu waktu," tambahnya. 

Seperti instalasi listrik pendukung operasi RPH-R. Sarana-prasarana sudah hampir lengkap, memang harus ada perbaikan sedikit karena belum beroperasi sejak selesai dibangun. 

Masun juga telah menyiapkan satu tim jagal profesional yang terdiri dari empat orang untuk melakukan pemotongan 30-60 menit per hewan. Juga menyiapkan satu dokter hewan. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.