Rusia meledakka pipa gas di Kharkiv. Ukraina (Twitter @KyivIndependent)
Rusia terus melancarkan serangan ke sejumlah infrastruktur milik Ukraina. Terbaru, mereka meledakkan depot minyak dan pipa gas di dua kota yang berbeda, Minggu (27/2/2022) dini hari waktu setempat.
Ukraina mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah meledakkan depot minyak di Kota Vasylkiv.
Menurut Wali Kota Vasylkiv Natalia Balasynovych, kotanya mendapatkan serangan berat dari rudal balistik Rusia.
“Musuh ingin menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya, tetapi dia tidak akan berhasil. (terus) bertahan," ujarnya mengutip media lokal, Minggu (27/2/2022).
BREAKING #Vasilkiv oil base
— KyivPost (@KyivPost) February 26, 2022
This is ecological catastrophe.#russianinvasion #UkraineWar #UkraineUnderAttac #Ukrainenews pic.twitter.com/Ruflc8Mddd
Baca juga: MU Ditahan Imbang Watford, Rangnick Frustasi
Beberapa jam kemudian, Ukraina menyatakan pasukan Rusia meledakkan pipa gas di Kharkiv, kota terbesar kedua di negara itu.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan kuat yang kemudian membentuk jamur di langit kota tersebut.
The footage shows a gas pipeline on fire in Kharkiv after a Russian attack.
— The Kyiv Independent (@KyivIndependent) February 27, 2022
Video: State Special Communications Service of Ukraine pic.twitter.com/owuSoKqoFA
Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengeluarkan pernyataan setelah pasukannya menyerang Ukraina sejak Kamis (25/2/2022). Dia meminta pasukan Ukraina untuk segera menyerah.
"Saya sekali lagi mengimbau personel militer angkatan bersenjata Ukraina: jangan biarkan neo-Nazi dan (nasionalis radikal Ukraina) menggunakan anak-anak, istri, dan orang tua Anda sebagai tameng manusia," kata Putin pada pertemuan yang disiarkan televisi dengan Dewan Keamanan Rusia mengutip Reuters.
"Rebut kekuasaan dengan tangan sendiri," lanjutnya.
Putin telah menyebut kebutuhan untuk "mendenazifikasi" kepemimpinan Ukraina sebagai salah satu alasan utamanya untuk invasi, menuduhnya melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.
Kiev dan sekutu Baratnya menolak tuduhan itu sebagai propaganda tak berdasar.
Putin juga dinilai sejumlah pihak melakukan serangan karena khawatir Ukraina akan bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. Menurutnya, jika Ukraina bergabung ke NATO, organisasi itu akan membangun infrastruktur persenjataan di Ukraina yang bisa mengancam kedaulatan Rusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: