Ribuan laron penuhi gerbong KRL Jakarta-Bogor. (Instagram/@infojawabarat)
Baru-baru ini sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan kondisi gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jakarta-Bogor diserbu ribuan laron.
Video tersebut direkam oleh salah satu pengguna KRL yang kemudian dibagikan ulang di akun Instagram @infojawabarat, Jumat (17/12/2021).
Dalam video tersebut, tampak ribuan serangga bersayap itu memenuhi gerbong KRL yang terang benderang karena cahaya lampu.
Segerombolan laron itu berterbangan di langit-langit dalam gerbong KRL untuk mencari tempat terang yang ada cahaya lampunya.
Baca juga: Hore! Anak di Bawah 12 Tahun Sekarang Sudah Boleh Naik Kereta
Para penumpang yang berada di dalam gerbong kereta tampak terganggu dengan segerombolan laron tersebut, apalagi bagi penumpang yang berdiri karena semakin dekat dengan cahaya lampu.
Mereka tampak panik ketakutan dengan ribuan laron tersebut. Ada juga penumpang yang menutupi kepalanya sambil membersihkan laron-laron di pakaian mereka.
"Seorang pengguna instagram @iniokta, membagikan pengalaman melalui instastorynya saat berada di dalam gerbong KRL Jakarta - Bogor. Dalam video nampak ribuan laron beterbangan, nampak juga penumpang lain yang risih akibat binatang tersebut," tulis keterangan video, seperti dikutip Indozone, Sabtu (18/12/2021).
Dikutip dari Farmers Almanac, banyak yang meyakini bahwa serangga fototaksis positif (seperti ngengat) menggunakan cahaya bulan sebagai alat navigasi.
Maka dari itu, saat lampu menyala, serangga melihatnya sebagai bulan lain dan kemudian mendekatinya. Mereka mencoba untuk memandu diri dengan cahaya atau lampu berwarna putih.
Sementara menurut Rosichon Ubaidillah, peneliti serangga Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), selain mencari tempat hangat, keluarnya laron menuju sumber cahaya merupakan suatu perilaku mencari pasangan untuk membentuk koloni baru.
Hal inilah yang menyebabkan ratusan larin bisa berkerumun di sekitar cahaya atau lampu berwarna putih dimana pun, apalagi di musim hujan seperti sekarang ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: