Pesawat F-16 Israel. (Aerotime.aero)
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz untuk membahas ihwal kesepakatan nuklir Iran. Keduanya juga dilaporkan akan membahas latihan militer bersama, untuk mengantisipasi tak tercapainya kesepakatan yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
"AS dan Israel akan mempersiapkan skenario terburuk untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran, jika diplomasi gagal dan para pemimpin negara memintanya," kata seorang pejabat senior AS dikutip dari Aljazeera, Jumat (10/12/2021).
"Ada opsi untuk mengerahkan kekuatan militer secara penuh, untuk memastikan Iran tidak akan dapat lagi memproduksi senjata nuklir," katanya.
Iran telah berkali-kali membantah tudingan mengembangan senjata nuklir. Bagi Iran, pengayaan uranium yang mereka lakukan dimaksudkan untuk tujuan damai.
Namun Kepala Mossad, David Barnea, mengungkap keanehan dalam pernyataan Iran. Menurutnya, pengayaan uranium yang dilakukan Iran telah melenceng jauh jika hanya keperluan damai.
"Kalau untuk keperluan sipil, tidak perlu melakukan pengayaan uranium hingga 60%. Tak perlu juga ada tiga lokasi dengan ribuan sentrifugal. Kecuali tujuannya dalah mengembangkan senjata nuklir," kata Barnea.
Perundingan kesepakatan nuklir Iran akan kembali bergulir pada Kamis, (10/12/2021) di Wina, Austria, waktu setempat. Ini merupakan kelanjutan pembicaraan yang dilakukan seminggu sebelumnya, yang belum membuahkan hasil.
Iran dianggap tak serius melakukan perundingan, karena memberi tuntutan yang dinilai terlalu banyak. Iran menginginkan penghapusan seluruh sanksi jika kesepakatan tersebut kembali berlaku.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: