PT Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara bakal memberikan santunan kepada seluruh korban yang terlibat dalam lakalantas angkutan kota (angkot) vs kereta api di perlintasan Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Seperti diketahui ada lima korban tewas dari delapan orang yang menjadi penumpang angkot nahas tersebut.
"Atas nama Dewan Komisaris, Direksi, dan keluarga besar PT Jasa Raharja turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Korban terjamin Jasa Raharja dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017 Tahun 2017," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Sumut dalam keterangan tertulis yang diterima Indozone, Minggu (5/12/2021).
Ia menjelaskan para korban yang luka-luka maupun meninggal dunia akan menerima santunan dari PT Jasa Raharja.
"Bagi seluruh korban meninggal dunia, masing-masing ahli warisnya berhak menerima santunan sebesar Rp50 juta dan bagi korban yang mengalami luka-luka menerima santunan biaya perawatan sebesar maksimal Rp20 juta," sambungnya.
Adapun menurutnya korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut belum dapat diidentifikasi karena belum adanya pihak keluarga korban yang mengkonfirmasi. Namun untuk korban luka-luka sudah terkonfirmasi ada 6 (enam) orang.
Korban luka-luka tersebut diketahui atas nama Bayu Sulaiman (24), Eni Sureni Br Tarigan (18), Putri Sefyan (19), Novita Elisabeth Aruan (22), Farida Ratnawaty (62) dan Lindawati (38).
Ia menuturkan pemberian surat jaminan nantinya akan langsung diserahkan kepada korban luka-luka melalui Rumah Sakit Royal Prima Medan.
"Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Medan , astuti Retnowulan memberikan surat jaminan langsung ke pihak Rumah Sakit Royal Prima Medan. Diharapkan dengan penyerahan santunan sedini mungkin dapat mengurangi beban duka akibat kebutuhan keuangan yang timbul karena kecelakaan ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny Siregar, mengatakan kecelakaan maut tersebut terjadi akibat sopir angkot nekat menerobos palang pintu.
“Jadi sopir saat kejadian memaksa masuk walaupun palang pintu kereta api sudah turun. Pada saat di atas rel mesin angkotnya mati. Sehingga sopir panik dan keluar menyelamatkan diri,” ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: