Kategori Berita
Media Network
Senin, 29 NOVEMBER 2021 • 10:56 WIB

Hal-Hal yang Perlu Diketahui Soal Hallyu, Diplomasi Budaya Ala Korea Selatan yang Mendunia

Author

Grup musik BTS tampil di American Music Awards 2021 (REUTERS/Mario Anzuoni)

Jutaan penggemar bersorak sorai begitu nama BTS (Bangtan Boys) disebut sebanyak tiga kali untuk menerima penghargaan AMAs (American Music Awards) pada Minggu, 21 November 2021 malam.

Di Microsoft Theater Los Angeles, tempat AMAs digelar, ribuan Army (penggemar BTS) yang hadir pada hari itu tak kuasa menahan kebahagiaan saat sang idola berdiri di atas panggung megah sebanyak tiga kali untuk menerima trofi.

BTS berhasil membawa pulang tiga trofi dalam ajang tersebut, Favorite Pop Dua or Group, Favorite Pop Song untuk lagu "Butter" dan yang paling bergengsi Artist of the Year.

BTS menerima penghargaan American Music Awards (REUTERS/Mario Anzuoni)

BTS mencatatkan sejarah sebagai pemusik asal Asia pertama yang berhasil meraih penghargaan Artist of the Year dan menyabet tiga penghargaan sekaligus dalam satu malam di ajang AMAs.

Keberhasilan BTS di industri musik dunia tak terlepas dari loyalitas dukungan para Army yang menurut majalah Time jumlahnya mencapai 40 juta orang yang tersebar di seluruh dunia.

Penghargaan AMAs pada malam itu tentu saja menambah daftar panjang catatan prestasi grup musik asal Korea Selatan itu di kancah internasional.

Tentang Hallyu

(Pixabay)

Kesuksesan BTS di pasar global tak terlepas dari dampak Hallyu atau Korean Wave, dalam bahasa Indonesia artinya Gelombang Korea, istilah untuk menyebut menyebarnya budaya pop Korea ke seluruh dunia sejak tahun 1990-an.

Dampak Hallyu memicu banyak orang dari berbagai negara untuk memahami segala sesuatu berbau Korea, mulai dari bahasa Korea, kebudayaan Korea, hingga industri hiburan di Negeri Ginseng tersebut.

Istilah Hallyu muncul berawal dari pemberitaan media asal China saat album musik pop Korea, H.O.T dirilis di negara itu. Kemudian, serial drama televisi Korea juga mulai ditayangkan di China. Sejak saat itu, produk hiburan Korea terus menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kini Hallyu sudah merambah ke segala bidang, tidak hanya tentang menyebarnya budaya pop Korea, tetapi juga segala sesuatu yang berbau Korea, mulai dari kuliner, barang elektronik, dan lain sebagainya.

Fenomena Hallyu inilah yang dimanfaatkan pemerintah Korea Selatan untuk mempromosikan kebudayaan mereka ke berbagai negara di dunia. Hallyu menjadi diplomasi budaya ala Korea Selatan.

Tiga babak perjalanan Hallyu

Drama Korea Winter Sonata, salah satu pemicu Hallyu di era 1990-an (Istimewa)

Dosen International Studies di Korea University Andrew Eungi Kim mengatakan ada tiga babak dalam perjalanan Hallyu, yaitu "Hallyu 1.0" periode 1995-pertengahan 2000-an, "Hallyu 2.0" periode pertengahan 2000-an - akhir 2010 dan "Hallyu 3.0" saat ini hingga selanjutnya.

Menurut Kim, penyebaran budaya pop Korea pada "Hallyu 1.0" lebih pada ekspor drama Korea (K-Drama) seperti seperti Winter Sonata (2002), Jewel in the Palace/Daejanggeum (2003-2004), My Sassy Girl (2001) yang tersebar di Asia Timur dan Tenggara.

Lalu, "Hallyu 2.0" lebih pada ekspor musik (K-pop) yang dimulai dari H.O.T, Rain, Super Junior, Big Bang, Wonder Girls, 2PM, TVXQ, Psy, EXO, Black Pink, SuperM hingga kini BTS yang tersebar ke negara-negara Asia, Amerika dan Eropa.

Kemudian, "Hallyu 3.0" terkait gaya hidup Korea seperti game online, kosmetik, makanan, fesyen, animasi yang penyebarannya sangat masif ke seluruh dunia lewat konten YouTube.

Hallyu jadi penyumbang pendapatan Korea

Film Parasite asal Korea Selatan menjadi film terbaik di ajang Oscar 2020 (Istimewa)

Dampak terbesar dari Hallyu adalah meningkatnya pendapatan Korea dari ekspor konten budaya. Pada 2017 lalu, kata Kim, ekspor konten budaya Korea menyumbang pendapatan hingga 6,7 miliar dolar AS.

Angka itu berasal dari games sebesar 3,77 miliar dolar AS, lalu karakter (0,64 miliar dolar AS), pengetahuan (0,63 miliar dolar AS), musik (0,5 miliar dolar AS), broadcasting (0,42 miliar dolar AS), film (43 juta dolar AS) dan produk lainnya.

Bahkan berdasarkan data 2018, grup musik BTS sendiri menyumbang hingga 4,56 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari total Produk Domestik Bruto Korea Selatan sebesar 1.619 miliar dolar AS.

Kemudian, Hallyu juga meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Korea. Pada 2016 lalu, ada sebanyak 17,2 juta wisatawan asing yang mengunjungi negara itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Hal-Hal yang Perlu Diketahui Soal Hallyu, Diplomasi Budaya Ala Korea Selatan yang Mendunia

Link berhasil disalin!