Kategori Berita
Media Network
Rabu, 10 NOVEMBER 2021 • 10:58 WIB

Memperingati Hari Pahlawan, Ini 5 Sosok Pahlawan Nasional dari Sumut

Kiri: Amir Hamzah, Kanan: Adam Malik (Kemdikbud.go.id)

Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Setiap tahun bangsa Indonesia memperingati hari nasional tersebut untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur.

Ya, setelah merdeka selama 76 tahun, nyatanya proses kemerdekaan Indonesia tidaklah dicapai dengan mudah. Ada tetesan keringat dan darah pejuang agar bangsa ini bisa bebas dari masa penjajahan.

Oleh sebab itu, ada banyak pahlawan di Indonesia yang semangatnya dapat menginspirasi kita. Beberapa di antaranya adalah pahlawan yang berasal dari daerah Sumatera Utara.

Nah, di bawah ini ada 5 pahlawan yang berasal dari Sumatera Utara yang memberikan kontribusi besar bagi kemerdekaan bangsa sehingga dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Yuk, kenali mereka.

1. Adam Malik

Adam Malik (Arsip/Kemdikbud.go.id)

Adam Malik yang bernama lengkap Adam Malik Batubara merupakan pahlawan dari Sumatera Utara. Ia adalah mantan Wakil Presiden Indonesia ketiga dan pernah menjadi Menteri Indonesia di beberapa Departemen. Salah satunya, ia pernah menjadi Menteri Luar Negeri.

Adam Malik lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 22 Juli 1917. Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 6 November 1998.

Pahlawan yang satu ini juga pernah terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi Ketua Majelis Umum PBB ke-26 bersama Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN.

Untuk mengenang perjuangannya, maka dibangunlah sebuah museum di jalan Diponegoro No. 29 Jakarta.

2. Sisingamangaraja XII

Sisingamangaraja XII (Arsip/Kemdikbud.go.id)

Sisingamangaraja XII dulunya adalah seorang pemimpin yang sangat populer di kalangan masyarakat Batak. Ia mulai memimpin pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Raja Sisingamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon.

Sisingamangaraja XII dinobatkan sebagai raja ke-12 bersamaan dengan masuknya Belanda ke Sumatera Utara. Belanda saat itu berusaha memberlakukan sistem monopoli atas perdagangan di Bakkara, wilayah kekuasaan Sisingamangaraja XII.

Keadaan ini akhirnya memancing perang yang dipimpin oleh pahlawan tersebut dan berlangsung selama puluhan tahun lamanya.

Bakkara pun berhasil dikuasai Belanda. Namun, semangat Sisingamangaraja XII tidak surut, ia tetap memimpin perang gerilya melawan Belanda. Sampai akhirnya Sisingamangaraja XII gugur di medan perang ditembak Belanda di Dairi.

Kemudian sejak 9 November 1961, Sisingamangaraja XII diangkat oleh pemerintah Indonesia menjadi Pahlawan Nasional.

3. Amir Hamzah

Amir Hamzah (Arsip/Kemdikbud.go.id)

Pahlawan dari Sumatera Utara berikutnya adalah Amir Hamzah. Ia  memiliki nama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poetera yang merupakan sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara. Di tanah kelahirannya itu sangat kental dengan tradisi sastra yang kuat. Hal itulah yang membuat pahlawan yang satu ini sangat cinta akan sejarah, adat-istiadat, dan pengetahuan sastra.

Bagi Amir, Bahasa Indonesia merupakan sebuah simbol dari kemelayuan, kepahlawanan, dan juga keislaman. Rasa cintanya terhadap Indonesia pun dituangkan lewat syair-syair yang indah. Ia wafat pada tanggal 20 Maret 1946 di Kwala Begumit, Binjai.

4. Djamin Ginting

Djamin Ginting (Arsip/Kemdikbud.go.id)

Djamin Ginting lahir pada 12 Januari 1921 di desa Suka, kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Ia adalah tokoh pejuang kemerdekaan yang menentang pemerintahan Hindia Belanda di Tanah Karo.

Tidak hanya itu, Djamin Ginting juga merupakan seorang petinggi TNI yang berhasil menumpas pemberontakan Nainggolan di Medan pada April 1958.

Djamin Ginting wafat di Ottawa, Kanada, pada 12 Januari 1921 dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 7 November 2014.

5. T.B Simatupang

T.B Simatupang (Arsip/Kemdikbud.go.id)

Tahi Bonar Simatupang adalah pahlawan nasional yang lahir pada 28 Januari 1920 di Sidikalang, Sumatera Utara. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP) hingga tahun 1953.

Untuk mengenang jasanya, wajah beliau diabadikan pada pecahan uang logam pecahan Rp500,- pada 16 Desember 2016. Kemudian ia diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2013.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Memperingati Hari Pahlawan, Ini 5 Sosok Pahlawan Nasional dari Sumut

Link berhasil disalin!