Kategori Berita
Media Network
Kamis, 07 OKTOBER 2021 • 08:29 WIB

Covid-19 juga 'Menyerang' Mental, Jumlah Orang Depresi Meningkat

Seorang penderita gangguan jiwa, pasien Yayasan Jamrud Biru di Bekasi, pinggiran Jakarta, menerima vaksinasi Covid-19. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung kurang lebih 2 tahun ini tentunya tidak hanya berdampak pada perekonomian. Hal lain yang ikut kena dampak adalah masalah mental atau kejiwaan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes Celestinus Eigya Munthe, mengatakan situasi pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan gangguan kesehatan mental berupa depresi hingga sembilan persen.

“Kita melihat ada peningkatan gangguan masalah kesehatan akibat depresi dan anxietas yang dalam penelitiannya mempunyai gambaran sekitar 6-9 persen untuk depresi dan anxietas yang artinya terjadi juga suatu kecenderungan peningkatan akibat depresi dalam masalah bunuh diri,” ungkapnya dalam telekonferensi pers 'Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2021' di Jakarta, Rabu (6/10/2021)

Situasi tersebut, lanjutnya diperparah dengan semakin sulitnya masyarakat untuk mengakses pelayanaan kesehatan jiwa karena masalah ekonomi. Kemenkes mencatat ada 24 juta tenaga kerja dari sektor informal di tanah air yang harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Mental Health Action Plan tahun 2013-2030, disebutkan khususnya negara berkembang harus memperbaiki perencanaan pelayanan kesehatan mental dengan baik. 

Hal ini karena sebanyak 80 persen negara-negara berkembang masih belum memiliki perencanaan pelayanan kesehatan jiwa yang baik, kemudian sebanyak 50 persen negara berkembang belum memenuhi aspek hak asasi manusia (HAM) dalam mempraktekkan pelayanan kesehatan jiwa.

Maka dari itu, Indonesia, kata Celestinus, pihaknya menargetkan 20 persen orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat akan mendapatkan pelayanan kesehatan mental di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan pada 2022 mendatang.

“Dan kita juga akan mengupayakan dalam tahun 2022 angka bunuh diri menurun 10 persen, serta kita akan membuat suatu sistem dalam upaya mengumpulkan data terhadap indikator kesehatan jiwa,” tuturnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Covid-19 juga 'Menyerang' Mental, Jumlah Orang Depresi Meningkat

Link berhasil disalin!