Teroris KKB membakar sejumlah fasilitas umum di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. (ANTARA)
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua mengecam aksi kekerasan terhadap tenaga medis di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, pada Senin (13/9)
Diketahui 9 tenaga kesehatan dan seorang anggota TNI jadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, kini telah dievakuasi.
5 korban yang dievakuasi mengalami luka akibat penyiksaan dan penganiayaan oleh KKB.
1 orang mengalami patah tulang akibat hantaman benda keras, dan sisanya ada yang terkena anak panah, luka tusukan maupun luka sayatan.
Suster Gabriela Melan yang dikabarkan tewas usai terjatuh ke dalam jurang kabarnya masih belum bisa dievakuasi akibat medan yang berat.
"Kami meminta kepada pemerintah daerah Provinsi Papua beserta TNI-Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Papua," kata Ketua IDI Wilayah Papua Donald Aronggear, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Donald menyerukan pernyataan sikap organisasi IDI untuk meminta jaminan keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua.
Seruan tersebut disampaikan IDI Papua kepada seluruh pihak terkait, khususnya Pemerintah Provinsi Papua.
"Kami juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua melakukan koordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten, para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas," ujarnya seperti yang dilansir Antara.
Menurut Donald, aksi kekerasan tersebut berupa tindakan membakar fasilitas kesehatan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata hingga mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan terluka dan satu di antaranya wafat.
Donald berharap kejadian serupa tidak terulang, sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa intimidasi yang memicu rasa takut.
Sementara itu dalam jumpa pers virtual yang diadakan oleh Tim Mitigasi IDI dan IDI Wilayah Papua, Jumat pagi, Donald mengatakan masyarakat Papua saat ini sedang membutuhkan pelayanan kesehatan, terutama di tengah situasi pandemi COVID-19.
Aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan dikhawatirkan oleh Donald berdampak pada penurunan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat setempat karena jumlah tenaga kesehatan yang berkurang.
Pada Kamis (16/9), IDI Papua bersama 250 tenaga kesehatan menggelar aksi damai dengan cara berjalan kaki mengelilingi jalan protokol di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Peserta aksi memasang pita hitam dan menyalakan 1.000 lilin di sepanjang jalan. Aksi tersebut sebagai visualisasi rasa duka cita dan penghormatan bagi korban wafat bernama Gabriella Meilani yang berprofesi sebagai perawat di Puskesmas Kiwirok.
Saat ini, kata Donald, seluruh tenaga kesehatan yang selamat dari lokasi kejadian telah dievakuasi menuju Jayapura.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: