Walikota Makassar Danny Pomanto. (Istimewa)
Walikota Makassar Danny Pomanto potong anggaran yang akan digunakan oleh pegawai untuk senang-senang sebesar Rp670 miliar.
"Sekitar Rp 670 miliar saya potong. Rencananya (dialihkan ke modal), tidak ada yang bisa kita bangun apa-apa ini. Cuma kasih habis uang saja untuk pegawai, untuk senang-senang saja. Masa kerjanya hanya makan-makan saja, terus masa kerjanya Pemerintah Kota hanya jalan-jalan terus" kata Danny, dikutip Kamis (9/9).
Danny menyebut jumlah tersebut didapat dari anggaran bahan bakar pegawai, perjalanan dinas yang tidak efektif serta anggaran gaji kontrak.
"Jadi sangat tidak efektif, sangat tidak efektif. Saya coba hitung, masa kerja jalan terus, jalan terus, bikin habis uang. Tenaga kontrak & pemborosan-pemborosan tenaga kontrak. Makanya jadi saya potong semua, jadi harus kerja," katanya.
Danny menyebut jumlah itu tak sebanding dengan anggaran untuk pembangunan Makassar yang hanya Rp150 miliar.
"Belanja modal masa cuma Rp 150 miliar, untuk membangun saja, yang dibangun di Makassar itu, padahal dulu itu kita 72 persen belanja langsungnya. Hampir semua itu boros, tapi merancang itu bukan kita itu, dirancang kemarin itu, sangat tidak efektif," ujarnya.
Anggaran yang dipotong nantinya akan dialihkan ke belanja modal di Pemerintahan Kota Makassar, berupa program lorong, pemulihan ekonomi, pembangunan & kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Rp 670 miliar itu anggaran pemborosan, saya sudah, jadi belanja modal itu bisa bikin jalan, memperbaiki lorong, yang membangkitkan ekonomi. Jadi semua kita akan ke masyarakat, jadi belanja modal itu artinya masyarakat langsung menikmati. Masa kita cari uang untuk pegawai," katanya.
Tak cuma itu, ia juga akan potong tambahan penghasilan pegawai karena besaran yang diterima tak sesuai dengan kinerja pegawai.
"Termasuk TPP, TPP bertambah kinerjanya menurun. Jadi saya juga saya Rp 70 miliar (pangkas), saya juga bikin dia modelnya kompetensi kinerja. Jadi ada nanti the best, yang terbaik pegawai, terbaik 10 pegawai, terbaik di bulan ini dan ada SKPD terbaik, itu dapat, ada tambahan," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: