BREAKING NEWS
|
MINGGU, 22/06/2025
|
REUTERS/Tananchai Keawsowattana
Pengunjuk rasa anti-pemerintah di Thailand turun ke jalan-jalan pada hari Minggu (22/8/2021), menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha atas penanganannya terhadap penyebaran COVID-19.
"Kami hampir tidak bisa mencari nafkah sekarang, semua anggota keluarga saya terkena dampaknya pandemi," kata seorang pengunjuk rasa berusia 47 tahun.
"Pemerintah gagal menyediakan vaksin tepat waktu dan masih banyak orang yang belum mendapatkan vaksin," lanjutnya. "Jika kami tidak beraksi, pemerintah akan mengabaikan kami begitu saja."
Sejauh ini Thailand hanya berhasil memvaksinasi penuh 5,8 persen dari lebih dari 66 juta penduduknya, sementara sekitar 21 persen lainnya baru menerima vaksinasi dosis pertama.
Pada hari Minggu, Thailand melaporkan 18.027 infeksi baru dan 133 kematian baru akibat COVID-19, sehingga total akumulasi kasus di Thailand menjadi 615.314 dan 4.990 kematian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber:
News 
Z Campus 
Arena 
Hiling 
Ekobiz 
Otogaz 
Tekingame 
Spotlight 
Lifestyle 
Fadami 
