Peti mati di Italia meledak akibat gelombang panas. (Newsflash)
Menurut sebuah laporan hampir 1.000 mayat di dalam peti mati meledak akibat gelombang panas di ibukota pulau Sisilia Italia, pekan lalu.
Gelombang panas yang mencapai 48 derajat celsius telah membengkokkan peti mati di Pemakaman Rotoli di Palermo setelah lonjakan kematian selama pandemi serta perbatasan penguncian yang membuat menunda penguburan.
Dilansir The Sun, saat ini 733 peti mati ditumpuk di rak dan 242 peti mati disimpan di lantai gudang di pemakaman di ibukota pulau Sisilia Italia.
Baca juga: Dubai Membuat Hujan Palsu untuk Mengatasi Gelombang Panas Mencapai 50 Derajat Celsius
"Karena kurangnya plot pemakaman, dikombinasikan dengan suhu tinggi, banyak peti mati mulai melengkung dengan buruk," kata direktur pemakaman Leonardo Cristofaro, dikutip dari The Sun.
Dia juga menambahkan bahwa situasinya sekarang mengharuskan perlunya penguburan sebelum insiden ini membahayakan kesehatan banyak orang.
Menurut sebuah laporan, peti mati disimpan di beberapa bangunan di halaman dan tiga kantor administrasi sejak itu telah digunakan kembali hanya untuk menyimpan peti mati sampai menumpuk.
Menurut laporan, perusahaan belum bisa melanjutkan pemeliharaan di kuburan setelah masa jabatan presiden sebelumnya selesai, presiden baru belum ditunjuk.
Sementara itu, kekurangan plot pemakaman juga menjadi masalah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: