Kategori Berita
Media Network
Kamis, 19 AGUSTUS 2021 • 21:28 WIB

Kemenkes Sebut Kebutuhan Vaksin Indonesia Didapat dari Transaksi Bisnis hingga Hibah

Petugas cargo membawa envirotainer berisi vaksin COVID-19 Pfizer setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (19/8/2021). (photo/ANTARA FOTO/Fauzan/ilustrasi)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya memenuhi kebutuhan sekitar 400 juta dosis lebih vaksin COVID-19 di Tanah Air hingga akhir tahun 2021 melalui skema transaksi bisnis, hibah serta kerja sama multilateral.

"Direncanakan akan melakukan vaksinasi lebih dari 200 juta rakyat Indonesia sampai dengan akhir tahun. Kalau masing-masing membutuhkan dua dosis, dibutuhkan sekitar 400 juta dosis," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Kamis (19/8) sore dikutip dari ANTARA.

Menurut Budi sampai Juli 2021 Indonesia baru berhasil memperoleh 90 juta dosis vaksin COVID-19, sedangkan sisanya akan dipenuhi sampai akhir tahun.

Budi mengatakan pemerintah Indonesia sudah memiliki perjanjian untuk memperoleh sekitar 370 juta dosis vaksin tambahan.

Baca juga: Sebelum Pensiun, Greysia Targetkan Raih Emas di Kejuaraan Dunia 2021

"Sedangkan sisanya untuk kontrak yang sudah ditandatangani mudah-mudahan tanggalnya masih bisa kita pastikan agar kita bisa memperoleh 430 juta dosis sampai akhir tahun," katanya.

Menurut Budi pengadaan vaksin tersebut terdiri atas beberapa perjanjian yang sifatnya 'business to business' (B to B) atau transaksi bisnis, kerja sama multilateral dan juga hibah dari negara-negara tetangga.

"Kedatangan vaksin Pfizer ini adalah bagian dari business to business antara pemerintah Indonesia dengan Pfizer dari Amerika. Ada empat jenis vaksin yang kita lakukan business to business yaitu Sinovec, Astrazeneca, Pfizer dan Novavax," katanya.

Dari empat jenis vaksin yang pengadaannya dilakukan secara business to business, kata Budi, tiga di antaranya sudah diterima di Indonesia, yakni Sinovac sejak 13 Januari 2021, AstraZeneca pada Agustus 2021.

"Jadi kedatangan Pfizer sebesar 1,5 juta dosis dan Astrazeneca sebesar 567 ribu dosis ini adalah kedatangan pertama dari vaksin business to business kita," katanya.

Budi menambahkan di luar dari skema transaksi bisnis dan Multilateral, Indonesia juga menerima bantuan atau hibah dari beberapa negara sahabat salah, satunya dari Belanda pada malam ini sebesar 450 ribu dosis.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Kemenkes Sebut Kebutuhan Vaksin Indonesia Didapat dari Transaksi Bisnis hingga Hibah

Link berhasil disalin!