Pekerja medis di Malaysia siap memberikan vaksin (REUTERS/Lim Huey Teng/File Photo)
Malaysia akan berhenti menggunakan vaksin Covid-19 produksi Tiongkok yakni Sinovac.
Menteri kesehatan negara tersebut mengatakan pada Kamis lalu tanpa merinci alasannya, beberapa hari setelah Thailand dan Indonesia mengumumkan bahwa banyak warganya akan mendapatkan suntikan booster non-Sinovac.
Thailand dan Indonesia mengumumkan kebijakan mereka tentang suntikan pendorong di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang keefektifan vaksin buatan China, dan setelah beberapa orang di negara-negara tersebut meninggal karena virus corona meskipun diinokulasi dengan dua suntikan Sinovac.
Baca Juga: Vaksin Sinovac di Habis, Warga Malaysia Lanjutkan Vaksinasi Dosis Kedua Pakai Pfizer
Setelah pihak berwenang di Kelantan mengatakan negara bagian akan berhenti menggunakan Sinovac, Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengkonfirmasi langkah tersebut dan mengatakan keputusan tersebut akan segera berlaku secara nasional karena negara tersebut telah memesan lebih banyak vaksin dari perusahaan lain.
“Jadi, itu dimulai di Kelantan dan segera negara bagian lain akan menyusul. Sebagai pengganti [Sinovac] untuk sisa populasi yang akan divaksinasi, kami akan memberikan [vaksin] Pfizer, ”kata Adham dalam konferensi pers.
“[Kami] telah mendapatkan 45,7 juta [dosis] Pfizer dibandingkan dengan 16 juta dosis Sinovac. Setengah dari vaksin Sinovac sudah diberikan dan kami akan menggunakan setengah lainnya untuk dosis kedua.”
Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham mengatakan kepada wartawanbahwa vaksin utama untuk program inokulasi COVID-19 negara itu sekarang akan menjadi suntikan Pfizer buatan Amerika.
“Pada dasarnya karena kita memiliki persediaan vaksin Pfizer yang cukup, maka sekarang vaksin utama yang akan digunakan adalah vaksin Pfizer,” kata Noor Hisham.
“Bagi yang belum divaksinasi akan mendapatkan vaksin Pfizer.”
Malaysia tidak menjelaskan alasan lanjut mengenai keputusan untuk menghentikan inokulasi Sinovac.
Sebelumnya hari Senin pekan ini, pemerintah Thailand mengatakan bahwa mereka berencana untuk memberikan suntikan AstraZeneca kepada mereka yang telah menerima vaksin Sinovac sebagai suntikan pertama mereka. Keputusan itu diambil setelah laporan yang belum dikonfirmasi tentang kemanjuran Sinovac yang rendah dan kematian akhir pekan seorang perawat mendapatkan dua kali vaksin Sinovac.
Pekan lalu, Indonesia mengatakan berencana untuk memberikan vaksinasi ketiga kepada banyak dari 1,47 juta pekerja medis yang diinokulasi dengan Sinovac, namun menggunakan suntikan yang dikembangkan oleh Moderna, perusahaan obat Amerika lainnya, untuk melindungi mereka dari varian Delta COVID-19 yang sangat menular.
Kelompok relawan Indonesia yang mengawasi data pandemi, LaporCOVID-19, mengatakan lebih dari 1.100 tenaga kesehatan telah meninggal karena virus sejak awal pandemi. Setidaknya 85 telah meninggal bulan ini meskipun beberapa telah sepenuhnya divaksinasi dengan Sinovac.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: