Lebih 200 orang meninggal karena gelombang panas. (REUTERS/Jennifer Gauthier)
Lebih dari 200 orang tewas di Kanada sejak Jumat karena suhu mencapai rekor tertinggi 49,1°C dalam empat hari terakhir.
Kematian di daerah Vancouver ini kemungkinan terkait dengan gelombang panas yang melelahkan di tengah kondisi terik meluas ke Pasifik Barat Laut AS.
Dikutip dari Reuters, para pejabat mengatakan setidaknya 233 orang tewas di provinsi pantai Barat British Columbia antara Jumat dan Senin, sekitar 100 lebih banyak dari rata-rata untuk periode empat hari.
Mereka juga mengatakan bahwa jumlahnya diperkirakan akan meningkat karena lebih banyak laporan diajukan.
Environment Canada telah mengeluarkan peringatan untuk British Columbia, Alberta, dan sebagian Saskatchewan, Manitoba, Yukon, dan Wilayah Barat Laut, mengatakan gelombang panas yang berkepanjangan berbahaya.
Kanada menetapkan rekor suhu tinggi sepanjang masa untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Selasa, mencapai 49,5 derajat Celcius di Lytton, British Columbia.
Gelombang panas telah memaksa sekolah dan pusat vaksinasi Covid-19 ditutup di daerah Vancouver.
"Sejak awal gelombang panas, Layanan Koroner BC telah mengalami peningkatan signifikan dalam kematian yang dilaporkan di mana diduga panas ekstrem telah berkontribusi," kata layanan investigasi dalam sebuah pernyataan, Senin.
Layanan investigasi juga menambahkan bahwa para penyelidik sedang mengumpulkan informasi untuk menentukan penyebab dan cara kematian apakah panas berperan.
Paparan panas lingkungan dapat menyebakan hasil parah, terutama pada orang tua, bayi dan anak kecil yang menderita penyakit kronis, kata kepala penyelidik dalam pernyataan.
Layanan Cuaca Nasional AS telah mengeluarkan peringatan, mendesak orang-orang untuk tinggal di gedung ber-AC, menghindari aktivitas di luar ruangan, minum lebih banyak air.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: