Ilustrasi vaksin pada anak. (ANTARA FOTO/Akbar Tado).
Angka kasus Covid-19 baru di Indonesia semakin naik setiap harinya. Berdasar data klaim biaya Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, jumlah kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 mencapai 35.099 sedangkan bayi baru lahir usia 0-12 bulan yang terkena Covid-19 sebanyak 24.591.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa percepatan vaksinasi sangat diperlukan. Namun untuk pengadaan vaksin, sebaiknya difokuskan pada produksi vaksin nasional.
"Untuk jaga-jaga kemungkinan yang tidak dikehendaki dalam pengadaan vaksin, saya usul, saya sarankan sebaiknya kita lebih fokus pada percepatan produksi vaksin nasional. Bagaimana diupayakan vaksin produksi nasional ini betul-betul bisa segera sehingga kita tidak tergantung pada pasar internasional," kata Muhadjir dalam keterangannya dikutip Senin (28/6/2021):
Muhadjir menjelaskan bahwa situasi pasar vaksin dunia saat ini memiliki ketidakpastian yang cukup tinggi. Sementara kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan signifikan dengan hadirnya varian-varian baru yang konon lebih mudah menularkan.
Bahkan ia tegas menyatakan tidak perlu membesar-besarkan merek vaksin mana yang harus digunakan. Malah, menurutnya, lebih baik mempertimbangkan yang lebih cepat dan lebih maju perkembangannya.
"Dari mereka yang sekarang sedang berinisiatif mana yang lebih cepat dan mana yang kira-kira lebih menjanjikan, itu yang segera kita support. Saya kira ini penting, pengalaman di Amerika saya rasa mereka melakukan vaksinasi besar-besaran dan tidak banyak prosedur karena dia vaksinnya melimpahruah, dia bisa memproduksi dan dari berbagai sumber," tuturnya.
Baca Juga: Polri Minta Maaf Atas Kebiadaban Briptu Nikmal Idwar yang Perkosa Remaja di Mapolsek
Ia meyakini apabila Indonesia bisa memproduksi secepatnya dari berbagai sumber, harapan Presiden Jokowi untuk mewujudkan Health Immunity di akhir tahun 2021 dapat lebih cepat terwujud.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto memastikan pasokan vaksin saat ini sudah mencukupi. Artinya, program percepatan vaksinasi sudah dapat dilakukan terutama untuk ibu hamil, menyusui, balita, dan anak-anak.
"Yang terkait dengan percepatan vaksinasi didorong untuk daerah yang tergolong risiko tinggi yaitu Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Bali, Banten, Yogyakarta, dan Kalimantan Barat. Ini tentu perlu dilakukan prioritas oleh Kemenkes, TNI/Polri untuk mendorong sentra-sentra vaksinasi," kata Airlangga.
Di lain sisi, imbuh Airlangga, berdasarkan informasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada sekitar 400 ribu bidan yang akan diberdayakan untuk optimalisasi vaksinasi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
"Tentu dengan tambahan bidan ini diharapkan bisa 1 juta (vaksinasi) perhari. Dengan skema memanfaatkan seluruh bidan, maka tentu angka 1,5-2 juta ini bisa tercapai," jelasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: