Kategori Berita
Media Network
Selasa, 15 JUNI 2021 • 19:19 WIB

Cerita CEO Tokopedia Akui Pernah Diusir Investor Gara-gara Tak Mahir Bahasa Inggris

William Tanuwijaya, Pendiri sekaligus CEO dari Tokopedia. (Foto/Forbes)

Gojek dan Tokopedia yang merupakan 2 perusahaan besar Indonesia berkolaborasi membentuk Grup GoTo yang kemudian menjadi trending di Tanah Air.

Kedua perusahaan teknologi besar tersebut membentuk GoTo sebagai grup teknologi terbesar di Indonesia yang menjadi ekosistem andalan masyarakat dengan menyediakan berbagai solusi untuk menjalani keseharian.

Namun dibaliknya susksesnya Tokopedia sebagai salah satu perusahaan E-commerce yang banyak dipakai, tentunya ada berbagai rintangan yang dihadapi William Tanuwijaya sebagai pendiri dan CEO, salah satunya dalam menghadapi raksasa global yang masuk ke Indonesia.

William mengaku, banyak belajar dari berbagai investor yang sudah pernah berinvestasi pada perusahaan besar.

"Buat saya, saya juga butuh belajar dari investor atau pemegang saham yang sudah pernah investasi di perusahaan besar semisal Google atau Apple, dan saya belajar untuk bagaimana melihat cakrawala yang berbeda," ungkapnya dalam tayangan youtube Deddy Corbuzier yang dikutip Indozone.id (15/06).

Ia mengatakan jika awal ia bertemu investor, ia dianggap hanya membuang waktu mereka karena dia tidak pandai berbahasa Inggris.

"Tahun 2010, saya berkesempatan bertemu pemodal dari luar negeri, saya ketemu mereka hanya 5 menit dan saya diusir karena tidak bisa Bahasa Inggris. Tokopedia sudah berdiri, tapi saya pengen punya inverstor yang pernah invest di google misalnya.Tapi ketika ketemu, mereka bilang William, kami gak ngerti kamu ngomong apa, jadi saya disana hanya dibilang menghabiskan waktu mereka saja," tambahnya.

Ia bercerita jika Tokopedia dan Gojek lahir karena masalah yang dihadapi sehari-hari.

"Jadi kalau Tokopedia lahir dari kita melihat ketimpangan atas kesempatan ya, jadi saya dan Leon kan orang dari kota kecil, ketika kita kuliah di Jakarta, kita lihat bahwa di kampung saya shopping mall saja tidak ada, jadi buat pilih barang saja itu sangat terbatas," ujarnya.

"Jadi kita membuat Tokopedia untuk membuat kesempatan yang sama buat semua orang, jadi kalau tinggal di kota kecil ya bisa beli barang apapun, di sisi lain kalau kamu pebisnis kecil, kamu gak perlu pindah ke kota besar untuk punya akses pasar yang lebih besar," sambungnya.

Tak jauh berbeda dengan Gojek, yang juga diciptakan untuk menghilangkan ketidakefesiensian.

"Kalau Gojek disisi lain, mereka lahir dengan misi untuk menghilangkan ketidakefesiensian dalam hidup sehari hari. Dengan ojek, bisa pesan makanan, bisa pergi dari satu titik ke titik lain dengan mudah," katanya.

Lantas kata William, penggabungan antara Gojek dan Tokopedia tentu saja untuk menciptakan solusi.

"Jadi kita lahir dengan melihat ada masalah, terus menciptakan solusi, dan ternyata solusinya diterima oleh masyarakat, dapat kepercayaan dan benefitnya apa nih ketika digabungkan?Kebanyakan bisnis yang bergabung itu biasanya konsolidasi, artinya bisnis sama, mencari bisnis yang serupa, terus bergabung menjadi 1," tambahnya.

"Yang menarik, Gojek dan Tokopedia tidak melihat dunia dengan hal yang seperti itu, justru kita saling melengkapi. Gojek punya mitra driver lebih dari 2 juta, Tokopedia punya mitra UMKM lebih dari 10 juta, bersama sama kita punya akses ke hampir lebih dari 100 juta masyarakat yang menggunakan Gojek dan Tokopedia," sambungnya.

Dengan begitu, William berharap jika visi misi yang tergabung akan jauh lebih besar dampaknya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Cerita CEO Tokopedia Akui Pernah Diusir Investor Gara-gara Tak Mahir Bahasa Inggris

Link berhasil disalin!