Kategori Berita
Media Network
Jumat, 28 MEI 2021 • 14:35 WIB

Covid-19 di Malaysia Memburuk, Sultan Minta Lockdown Total

Petugas kepolisian memakai APD lengkap di Kuala Lumpur, Malaysia. (REUTERS/Lim Huey Teng)

Sultan Johor, Sultan Ibrahim Iskandar meminta pemerintah Malaysia untuk mempertimbangkan lockdown total jika kasus covid-19 terus meningkat.

Pada Kamis (27/5/2021), Malaysia melaporkan kasus harian yang mencapai 7.857. Ini adalah hari ketiga berturut-turut Malaysia mencatatkan kasus baru di atas 7.000.

"Ini menakutkan dan kita membutuhkan hampir semua aspek masyarakat untuk tinggal di rumah untuk memutuskan rantai penularan. Virus itu menyebar melalui pergaulan orang," kata Sultan Ibrahim dikutip dari Channelnewsasia, Jumat (28/5/2021).

Ia juga mengatakan warga harus disiplin dan mempraktikkan penguncian diri jika tidak ingin terinfeksi Covid-19 tanpa disadari.

"Oleh karena itu, harus ada disiplin di selurh jajaran agar semua lapisan masyarakat berkomitmen untuk melakukan lockdown untuk mencegah hal terburuk terjadi pada kita semua. Pemerintah juga harus mempertimbangkan lockdown total, jika angka Covid-19 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," lanjutnya.

Pemerintah sebelumnya telah menerapkan perintah kontrol pergerakan nasional hingga 7 Juni untuk mencegah penyebaran virus. Tetapi banyak orang merasa frustrasi karena sektor ekonomi masih diizinkan beroperasi.

Bahkan, 60 persen pekerja di sektor swasta serta 20 persen di sektor publik diizinkan bekerja di kantor.

BACA JUGA: Warga Korsel yang Sudah Divaksin Covid-19 Boleh Lepas Masker

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa penguncian penuh seperti yang pernah dilakukan di tahun 2020 di mana semua sektor ditutup, akan menjamin keselamatan masyarakat. Namun ia mengingatkan risiko runtuhnya sektor ekonomi.

Ia menyebut untuk lockdown total, membutuhkan lebih banyak uang. Uang sebanyak 340 miliar ringgit (setara dengan Rp1.173 triliun) menurutnya tidak akan cukup.

"Saya perlu menyisihkan setengah triliun (ringgit Malaysia). Tapi apakah kita punya setengah triliun?" ujarnya.

"Itu sebabnya kami belajar selama setahun terakhir, kami tidak bisa menutup perekonomian. Kita harus menyeimbangkan hidup dan mata pencaharian ... Saya pikir hidup itu penting karena saya tidak ingin orang mati karena kelalaian kita atau kecerobohan mereka. Tapi saya juga tidak ingin ekonomi kita ambruk ke titik di mana orang tidak punya uang untuk makan," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Covid-19 di Malaysia Memburuk, Sultan Minta Lockdown Total

Link berhasil disalin!