Enam orang siswa SMA Santo Thomas Medan dan seorang guru kursus tersesat saat hendak berwisata di Pemandian Air Terjun Dwi Warna Sibolangit, Sabtu (15/5) kemarin.
Kabut dan hujan dalam perjalanan menuju lokasi pemandian membuat mereka menggunakan aplikasi Google Maps. Bukannya sampai ke tujuan, malah mereka salah jalan.
Abang Kandung seorang rombongan bernama Yansen (30) yang enggan namanya ditulis mengatakan adiknya bersama enam siswa SMA Santo Thomas sempat menghubunginya. Lalu tiba-tiba putus kontak dan komunikasi.
Dia pun segera menghubungi tim badan nasional penanggulanan bencana (BNPD) Serdangbedagai dan kemudian diarahkan ke Kantor Basarnas Medan.
Tim pun sepakat untuk menyusuri lokasi Minggu (16/5/2021) pagi sekitar pukul 03.00 wib dan tiba di lokasi sekitar pukul 06.58 wib.
Dengan melibatkan pemandu wisata di lokasi, beruntung tim yang berjumlah delapan personel Rescuer Basarnas Medan tak kesulitan mencari keberadaan para rombongan. Mereka ditemukan sekitar 1 kilometer dari Pemandian Air Terjun Dwi Warna.
Berikut data para korban,
1. Marsel (lk) 17 thn (siswa) alamat Komplek Ambasador Medan kondisi cedera ringan
2. Haduan (lk) 17 thn (siswa) alamat Jln Menteng 7 Medan kondisi Lemas
3. Hagai Pinem (lk) 17 thn (siswa) alamat Flamboyan Raya kondisi cedera ringan
4. Yansen (lk) 30 thn (Guru Privat) alamat Kenanga Raya kondisi Cedera Ringan
5. Valentino (lk) 18 thn (Siswa) alamat Gaperta kondisi Cedera Ringan
6. David (lk) 17 thn (siswa) alamat HM. Joni Medan kondisi Cedera ringan
7. Farel (lk) 17 thn (siswa) alamat Gaperta Ujung Medan kondisi cedera ringan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: